Cari Materi

Pengikut

20 Oktober 2024

KONDISI SOSIAL INDONESIA

 

KONDISI SOSIAL INDONESIA

 


Sistem sosial Indonesia adalah sebagai totalitas nilaitata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Asas yang melandasi pola pikirpola tindakfungsistruktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.

Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya. Individu di dalam masyarakat memandang masalah sosial sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial berkaitan dengan gangguan moral yang terjadi di dalam interaksi sosial dan nilai sosial yang diharapkan terwujud oleh suatu masyarakat. Bentuk umum dari masalah sosial yaitu disorganisasi sosial dan perilaku menyimpang.

Membuang karung sampah ke atas gerbong kereta api yang sedang berjalan.

 

A.  KEHIDUPAN SOSIAL TERGANTUNG PADA PERSATUAN DAN KESATUAN

Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda merupakan konsensus nasional yang mendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yang didasarkan pada asas penting, yaitu sebagai berikut ini.

1.    Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Kesempurnaan hanya dapat dicapai oleh manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui semangat dan takwa, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh manusia, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan kemerdekaan itu adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

2.    Asas merdeka

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu kehidupan pribadi/ keluarga, masyarakat, dan bangsa yang bebas itu mempunyai tanggung jawab dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan itu.

 

 

 

3.    Asas persatuan dan kesatuan

Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam sukubudayabahasaadat istiadat daerah dan sebagainya telah membentuk Negara Republik Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai asas sosial budayanya.

4.    Asas kedaulatan rakyat

Kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan/pribadi.

5.    Asas adil dan makmur

Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan harus mempunyai kehidupan yang layak dan adil sehingga pekerjaanpendidikanprofesikesehatanpangan, pakaian, perumahan, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

 

B.  KARAKTERISTIK

  1. Kondisi yang dirasakan banyak orang.

Suatu masalah baru dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang. Namun,tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus merasakan masalah tersebut. Jika suatu masalah mendapat perhatian dan pembicaraan yang lebih dari satu orang, masalah tersebut adalah masalah sosial.

  1. Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan.

Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa menghindari masalah, karena masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian masyarakat sangat menentukan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial.

  1. Kondisi yang menuntut perpecahan.

Suatu kondisi yang tidak menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya, suatu kondisi dianggap perlu dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah tersebut perlu dipecahkan. Pada waktu lalu, masalah kemiskinan tidak dikategorikan sebagai masalah sosial, karena waktu itu masyarakat menganggap kemiskinan sebagai sesuatu yang alamiah dan masyarakat belum mampu memecahkannya. 

Sekarang, setelah masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggulangi kemiskinan, kemiskinan ramai diperbicangkan dan diseminarkan, karena dianggap sebagai masalah sosial.

  1. Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.

Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang.

 

C.  KONDISI SOSIAL EKONOMI INDONESIA

Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi objek pembahasan yang berbeda. Dalam konsep sosiologi manusia sering disebut dengan makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan dari orang lain, sehingga arti sosial sering diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan masyarakat. Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan.

Faktor Yang Menentukan Sosial Ekonomi Masyarakat

Kurang meratanya pendidikan merupakan salah satu penyebab buruknya sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat yaitu:[3][4][5][6][1]

1.      Tingkat pendidikan.

2.      Jenis pekerjaan.

3.      Tingkat pendapatan.

4.      Keadaan rumah tangga.

5.      Tempat tinggal.

6.      Kepemilikan kekayaan.

7.      Jabatan dalam Organisasi.

8.      Aktivitas ekonom

 

 

 

 

Dilihat sejak masa kolonialismependidikan dianggap sebagai faktor penting untuk meningkatkan kesejahteraan bangsaMasyarakat Indonesia yang biasa dikenal dengan penduduk pribumi pada masa kolonial mendapat kesempatan untuk menyekolahkan anak-anaknya, meskipun masih banyak keterbatasan karena adanya pembedaan perlakuan dalam masyarakat, adanya perbedaan jenjang pendidikan pada masa kolonial pada umumnya membuat peluang masyarakat untuk memperoleh pekerjaan lebih sedikit sehingga berdampak pada pandapatan yang mempengaruhi kesejahteraan

Struktur Sosial Ekonomi Pemerintahan Hindia Belanda

Terdapat pembedaan perlakuan dalam fasilitas pendidikan

1.      Masyarakat pribumi memperoleh fasilitas berbeda dengan kelompok timur asing TiongkokIndia, dan Arab, apalagi dengan kelompok Eropa

2.      Perbaikan dilalui melalui politik etis

·         Terdapat kesenjangan ekonomi antara masyarakat pribumi dan non pribumi

1.      Dualisme perekonomian yaitu adanya dua sistem ekonomi yang berbeda dan berdampingan kuat yaitu antara sistem ekonomi tradisonal dan modern

2.      Perbedaan ekologiInner indonesia >< outer island

3.      Hubungan dengan negara maju: berhubungan dekat dan belum berhubungan.

Dalam perkembangannya kegiatan ekonomi lebih berkembang di pulau Jawa dan sedikit di pulau lainya seperti Sumatra dan Kalimantan. Pembangunan regional di Indonesia pada tahun 1960-an digambarkan sebagai pembangunan sosial ekonomi yang dramatis.Sementara itu terlihat jelas terdapat kesenjangan ekonomi yang serius antar wilayah, dengan ditandai tidak meratanya pembangunan antara wilayah Jawa dan di luar pulau Jawa.

Struktur Sosial Ekonomi Era Orde baru

  • Kabinet Ampera.

1.      Program pembangunan dilaksanakan sistematis melalui rencana pembangunan lima tahun

2.      Dibidang pendidikan jumlah anak yang dapat bersekolah terus meningkat walaupun tidak semua penduduk mendapatkannya karena kurang meratanya pendidikan bedasarkan wilayah ataupun tingkat ekonomi.

3.      Dibidang ekonomi pemerintah lebih memperhatikan pembangunan di daerah dengan ditandai dipegangnya kepemimpinan tunggal di daerah oleh Gubernur

4.      Adanya dominasi kegiatan ekonomi di pulau jawa dan lebih sedikit dipulai lain.

 

Sosial Ekonomi Era Orde baru

Dari awal kemerdekaan sampai era reformasi kesenjangan antar provinsi masih terlihat dalam hal ini diukur dari tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan, pembangunan serta pendapatan. Dalam hal pembangunan sosial ekonomi yang tidak merata menyebabkan tingkat kemiskinan yang masih tinggi khususnya di Indonesia

 

D.    BERBAGAI BENTUK MASALAH SOSIAL

1.    Kemiskinan

Kemiskinan merupakan keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri berdasarkan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental serta fisiknya dalam kelompok tersebut. Berdasarkan sejarah, keadaan kaya dan miskin bukan merupakan masalah sosial sampai ketika perdagangan mulai berkembang secara pesat dan memunculkan nilai-nilai baru. Melalui perkembangan perdagangan internasional dan diterapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai masalah sosial.

2.    Kejahatan

Sosiologi bependapat bahwa kejahatan timbul karena kondisi dan proses sosial yang sama, tetapi menimbulkan perilaku sosial yang berbeda. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, serta kekecewaan yang agresif. Perilaku jahat dipelajari melalui pergaulan dekat dengan pelaku kejahatan sebelumnya. E. H. Sutherland menyebutnya sebagai proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut adalah akibat dari interaksi dengan pola perilaku jahat.

Kejahatan juga dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan produjtivitas. Kerja keras, kejujuran, dan kemandirian perlu dikembangkan dalam bermasyarakat agar kejahatan dapat dicegah.

3.    Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban sesuai dengan peran-peran sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah, buruknya komunikasi antar keluarga, perceraian, serta terganggunya mental salah seorang anggota keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga bermanfaat