Cari Materi

Pengikut

20 Oktober 2024

KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU

 

KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU

 

A.  PENGERTIAN KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU

Konektivitas antarruang dan waktu adalah keterkaitan antara suatu tempat dengan masa/waktu yang terjadi. Di dalamnya, ada manusia yang melakukan interaksi.

Ruang adalah tempat terjadinya aneka macam peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Dalam hal ini, ruang menjadi konsep yang berkaitan dengan waktu. Pasalnya, suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak bisa terlepaskan dari suatu ruang waktu terjadinya peristiwa itu. Apabila waktu berada di titik berat aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang akan menitikberatkan pada aspek tempat di mana peristiwa itu terjadi.

Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi.

Sedangkan, waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan.

Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah dalam suatu perjalanan waktu. Oleh sebab itu, ruang menjadi konsep yang erat kaitannya dengan waktu. Alasannya adalah karena peristiwa tidak dapat lepas dari ruang dan waktu. Agar dapat memahami konektivitasnya, berikut penjelasan konsep ruang dan waktu.

1.    Aspek Ruang

Ruang permukaan bumi, tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.

Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Tidak ada satu ruang atau satu tempat pun yang persis sama dengan tempat lainnya. Perhatikanlah di sekitar dan bandingkan dengan tempat lainnya dilihat dari keadaan fisiknya (tanah, air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun keadaan masyarakatnya. Masing-masing memiliki perbedaan. Perbedaan karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh perbedaan sumber daya yang dihasilkannya.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari ruang dalam ilmu sosial:

a.       Geografi Manusia: Geografi manusia mempelajari hubungan antara manusia dan  lingkungannya, termasuk bagaimana manusia berinteraksi dengan ruang fisik di sekitarnya. Faktor geografis seperti lokasi, iklim, topografi, dan sumber daya alam dapat mempengaruhi pola pemukiman, mobilitas, dan gaya hidup masyarakat.

b.      Pemukiman dan Perencanaan Kota: Studi tentang pemukiman manusia melibatkan analisis tentang bagaimana manusia memilih tempat tinggal mereka, pola perkembangan kota, dan pembangunan infrastruktur. Perencanaan kota juga menjadi penting untuk mengatur tata ruang yang efisien dan berkelanjutan dalam masyarakat.

c.       Mobilitas dan Aksesibilitas: Faktor geografis mempengaruhi mobilitas manusia dan aksesibilitas terhadap berbagai layanan dan fasilitas. Pola transportasi, jaringan jalan, dan transportasi publik memainkan peran penting dalam membentuk interaksi sosial dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat.

d.      Perilaku Sosial dan Interaksi: Ruang fisik dan tata letak lingkungan mempengaruhi cara orang berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor seperti jarak sosial, wilayah sosial, dan konfigurasi ruang mempengaruhi cara komunitas berinteraksi dan mengembangkan norma dan nilai-nilai sosial mereka.

e.       Identitas Budaya dan Sosial: Ruang fisik dan geografis dapat menjadi simbol identitas budaya dan sosial suatu masyarakat. Pemukiman tradisional, monumen bersejarah, dan situs budaya adalah contoh bagaimana ruang dapat mencerminkan dan mempertahankan identitas kelompok manusia tertentu.

f.        Ketimpangan Sosial: Aspek ruang juga dapat berkontribusi pada ketimpangan sosial. Misalnya, wilayah perkotaan yang terfragmentasi dapat menciptakan ketimpangan akses terhadap sumber daya dan kesempatan, memperkuat perbedaan sosial dan ekonomi antara kelompok masyarakat.

g.      Lingkungan Sosial: Studi tentang lingkungan sosial melibatkan pemahaman tentang bagaimana lingkungan fisik mempengaruhi interaksi dan perilaku sosial. Beberapa studi menyoroti bagaimana desain interior ruang publik, seperti taman kota atau ruang terbuka, dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Dalam kajian ilmu sosial, aspek ruang ini mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, geografi manusia, dan perencanaan kota. Mengintegrasikan perspektif ruang dalam penelitian sosial membantu memahami kompleksitas hubungan antara manusia dan lingkungannya serta dampaknya pada kehidupan dan perkembangan masyarakat.

Oleh karena itu, tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Dari sini, terjadilah keterhubungan/konektivitas antara satu ruang dengan ruang lainnya. Manusia yang tinggal di suatu ruang saling mengenal, saling berkomunikasi, dan saling memerlukan dengan manusia yang tinggal di ruang lainnya. Agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas antar ruang, perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.

a.    Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini adalah kebutuhan bahan bakar minyak.

Tidak semua daerah di Indonesia menghasilkan bahan bakar minyak. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, bahan bakar minyak didatangkan dari daerah penghasil minyak ke daerah lain yang tidak menghasilkannya, maka terjadilah konektivitas dan kesalingtergantungan antara daerah penghasil bahan bakar minyak dan daerah lain yang membutuhkannya.

b.    Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain.

Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.

c.    Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian.

Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan. Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik. Hal ini terjadi karena manusia selalu memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.

2.    Aspek Waktu

Waktu dapat dibagi menjadi tiga dimensi utama: waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Masing-masing dimensi ini memiliki peran dan makna yang berbeda dalam kehidupan manusia.

a.       Waktu Lampau

Waktu lampau mengacu pada segala peristiwa, pengalaman, dan kejadian yang telah terjadi sebelum saat ini. Ini adalah jejak sejarah dan memori kolektif dari masa lalu. Waktu lampau adalah sumber pembelajaran, refleksi, dan pengetahuan. Kita mengenang kenangan, kejadian bersejarah, dan pengalaman masa lalu yang membentuk siapa kita saat ini. Studi tentang waktu lampau adalah bagian dari ilmu sejarah dan disiplin ilmu lain yang memeriksa asal-usul dan evolusi masyarakat, budaya, dan peristiwa manusia.

b.      Waktu Sekarang

Waktu sekarang adalah momen saat ini, titik di mana masa lampau dan masa depan bertemu. Ini adalah saat kita hidup dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Waktu sekarang adalah waktu yang paling nyata dan terasa bagi kita karena merupakan momen di mana pengalaman kita berlangsung. Keputusan yang kita buat, tindakan yang kita ambil, dan interaksi kita dengan orang lain terjadi dalam waktu sekarang. Momen ini adalah kesempatan kita untuk membentuk masa depan dan mengaplikasikan pelajaran dari masa lalu.

c.       Waktu yang Akan Datang

Waktu yang akan datang mengacu pada masa depan, yaitu segala hal yang akan terjadi setelah saat ini. Ini mencakup harapan, cita-cita, rencana, dan aspirasi kita untuk masa depan. Waktu yang akan datang adalah daerah ketidakpastian dan potensi, di mana kita dapat merencanakan dan berusaha untuk mencapai tujuan dan impian kita. Studi tentang waktu yang akan datang melibatkan perkiraan, perencanaan strategis, dan analisis risiko untuk mencoba memahami dan membentuk apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Ketiga dimensi waktu ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Pengalaman masa lalu membentuk identitas dan pemahaman kita tentang diri kita sendiri, waktu sekarang adalah saat kita mengambil tindakan, dan waktu yang akan datang adalah harapan dan rencana kita untuk masa depan. Memahami dan menghormati ketiga dimensi waktu ini membantu kita menghargai perjalanan hidup kita, mengambil keputusan yang bijaksana, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita tidak dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat melangkah mundur ke masa lalu atau melompat maju ke masa depan. Hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya.

Demikian pula hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang, tidak dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat melompat ke masa depan. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia.

 

B.  CONTOH KONEKTIVITAS ANTARRUANG DAN WAKTU

Berikut ini beberapa contoh konektivitas antarruang dan waktu.

1.      Mobilisasi Sosial

Adanya mobilitas sosial dalam kurun waktu tertentu merupakan bentuk dari konektivitas antarruang dan waktu.

Contoh dari mobilitas sosial, yaitu : Imigrasi, Emigrasi, Urbanisasi, Ruralisasi, Transmigrasi

2.      Komunikasi

Contoh komunikasi antarruang, seperti menonton TV, menggunakan internet, bermain sosial media, membaca jurnal, koran, majalah, komik.

3.      Transportasi

Konektivitas antarruang dan waktu yang terjadi melalui perpindahan barang/energi. Dalam hal ini, contohnya adalah sarana transportasidi Jakarta dan sekitarnya.
Khususnya transportasi darat, seperti bus TransJakarta, KRL, MRT, LRT, maupun ojek online.

 

C.  DAMPAK KONEKTIVITAS ANTARRUANG DAN WAKTU

Konsep ruang dan waktu menjadi unsur penting yang tidak bisa dipisahkan, dalam sebuah peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia. Pasalnya, semua aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu.

Selama hidupnya, manusia tidak bisa dilepaskan dari konektivitas ruang dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu ruang di mana mereka hidup.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga bermanfaat