BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan manusia. Sebab, budaya membuang
sampah pada tempatnya saat ini tidak lagi
tepat
untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan. Dalam upaya penanganan sampah di
lingkungan
sekolah membutuhkan peran aktif dari semua warga sekolah.
Dengan menginformasikan para siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan memproses sampah dengan benar, orang-orang
dapat
memahami
bahwa sampah bukanlah masalah yang sepele. Orang
perlu untuk memperhatikan dampak dari
penanganan sampah pada lingkungan. Berikut berbagai
literasi
serta teori yang
dapat
menjadi contoh ataupun panduan bagi
para guru untuk mendukung
pengenalan pembelajaran tentang
pengolahan sampah di
lingkungan sekolah.
Namun ada empat toeri
yang
paling umum
dikenal
yaitu:
1.
Teori
waste to energy. Dalam teori
ini
sampah diolah dan diubah menjadi energi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan di
sekolah.
Beberapa metode pengolahan sampah yang
digunakan dalam teori
ini
antara lain proses pengomposan, pembakaran sampah, dan sistem pembangkit listrik.
2.
Teori
zero waste.
Dalam teori ini, pengelolaan sampah dilakukan dengan cara mengurangi
sampah
dari sumbernya dan memanfaatkan kembali
sampah untuk keperluan yang sama atau berbeda.
3.
Teori
circular economy, di mana teori ini menjadi salah satu program pemerintah pusat yang
dalam
prosesnya sampah dianggap sebagai
sumber daya yang
bisa dimanfaatkan kembali. Di
lingkungan sekolah, sampah daur ulang seperti kertas, botol
plastik, karton,
dan
lainnya dikumpulkan sebagai bahan mentah dan digunakan kembali sebagai produk yang lebih baik. Program ini bisa mendapatkan dukungan dari pedagang
daur ulang
atau dibuat sendiri dalam lingkungan sekolah untuk menjual
sampah daur ulang dan membantu kegiatan sosial.
4.
Teori
life cycle assessment. Di
sini sampah diolah dengan cara melakukan pengukuran dampak
lingkungan selama masa hidup suatu barang.
Dengan menggunakan metode ini, orang dapat mengetahui berapa besar dampak lingkungan yang
dihasilkan oleh suatu barang.
emudian
mengambil tindakan yang
tepat dalam mengelola sampah. Lokasi
pembuangan sampah di
sekolah perlu diatur sedemikian rupa.
Sehingga dapat menghindari
bau
dan dari sampah yang disimpan
dengan menempatkan tong sampah yang
tepat dengan kapasitas penampungan yang memadai
dan teratur.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah.
Teori
ahli
seperti teori waste-to-energy, teori zero waste, teori
circular economy, dan teori life cycle assessment dapat digunakan sebagai
landasan dalam pembuatan program pengolahan sampah dan daur ulang
sampah
di sekolah.
Kepedulian warga sekolah dalam menjaga lingkungan akan menciptakan masa depan yang
lebih hijau.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk turut serta dalam menjaga lingkungan
dan
memproses sampah dengan baik
- Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar masalah di
atas, maka perumusan
masalah dalam teori kali
ini
adalah:
1.
Apa aja bahaya sampah di
lingkungan sekolah
2.
Bagaimanakah Peran siswa dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah
3.
Apa pendapat siswa ketika kita mendaur ulang sampah di sekolah
4.
Bagaimana menanggulangi
sampah di
sekolah
- Tujuan
Tujuan dari
masalah tersebut yaitu agar siswa dapat mengetahui bahayanya sampah di
lingkungan
sekitar, karena bisa menyebabkan pencemaran lingkungan bahkan merusak lingkungan di
sekolah dan agar siswa mengetahui
penting yah daur ulang
sampah yang
bisa menjadi barang yang berguna bagi siswa bahkan untuk meningkat kan kinerja siswa atau peran siswa tentang
sampah disekitar
lingkungan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep
lingkungan maka sampah dapat dibagi
menurut jenis-jenisnya.
B. Jenis - Jenis Sampah :
1.
Sampah yang berasal dari
manusia
2.
Sampah dari alam
3.
Sampah konsumsi
4.
Sampah nuklir/ limbah radioaktifez
5.
Sampah industrif
6.
Sampah pertambangan
Ada juga Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya :
1.
Sampah Organik (Degradable) yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai
sehingga bisa diolah menjadi. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
2.
Sampah Anorganik (Undegradable) adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun,sampah anorganik dapat didaur ulang
menjadi sesuatu yang
baru dan bermanfaat contoh
yah
botol plastik, kardus, kaleng, dan lain" nya.
3.
Dan Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya, sampah dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok,
diantaranya:
a.
Sampah Padat : Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali
kotoran manusia).
Jenis sampah ini
diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur,
dan
lain-lain.
b.
Sampah Cair : Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuh kandan dibuang tempah
sampah. Misalnya, sampah cair dari
toilet,sampah cair dari
dapur dan tempat cucian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang evaluasi
program daur ulang
sampah diatas
penulis dapat mengambil beberapa hal
terpenting
sebagai kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1.
Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis
2.
Bahaya sampah adalah barang-barang
atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3.
Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian
besar yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4.
Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan,
Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan
zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk
masing-masing jenis zat.
B.
Saran
1.
Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh warga
sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga sekolah itu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat