BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Program
Studi Teknik OtomotifPoliteknik Baja Tegal senantiasa memberikan manfaat kepada
masyarakat. Salah satu bentuknya yaitu pelatihan ketrampilan perancangan dan
pembuatan produk sistem penginjeksian secara sederhana kepada Mahasiswa.
Kegiatan dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pemaparan teori dan pembuatan, dilanjutkan dengan mendisain produk
secara mandiri dan berkelompok. Disain terbaik yang memenuhi kriteria kemudian dibuat,
ketangguhan dan multi fungsi direalisasikan dalam praktik.
Beberapa
pertimbangan dalam mendisain sistem peng-injeksian secara sederhana yaitu dimensi
produk yang akan dipajang, dimensi ukuran dan faktor estetika. Proses pembuatan
sistem peng injeksian secara sederhana dimulai dari perakitan elemen dudukan dilanjut
perakitan diakhiri dengan merakit rangkaian kelistrikan dan komponen/ ornament
penunjanglainnya, semua sambungan menggunakan metode penyambungan kabel dan
bahan lain-lain. Setelah dirapikan dan, elemen dudukan berbahan kayu dipasang sehingga
terwujud produk sistem penginjeksian secara sederhana.
Secara
umum, ilmu dan ketrampilan para Mahasiswa bertambah setelah praktik.
Pengetahuan dan pemahaman tahapan perancangan dan pengembangan sebuah produk komersial,
pengetahuan dan pemahaman bertambah dan menjadi pengalaman bekerja.
1.2
Batasan Masalah
1. Laporan ini berisi tentang pengertian,
maksud dan tujuan dari pembelajaran.
2. Laporan ini berisi tentang mesin
dan alat-alat yang digunakan dalam praktikum Gardan.
3. Laporan ini berisi tentang kegiatan pratikum yang dilakukan di bengkel Teknik
Otomotif.
1.3
Rumusan Masalah
1. Kinerja dan Efisiensi:
Bagaimana pengaruh desain gardan terhadap efisiensi bahan bakar kendaraan?
2. Apa kendala saat praktikum
gardan?
1.4
Manfaat
1.
Dapat mengetahui komponen
gardan
2.
Dapat mengetahui alat apa saja
yang digunakan
1.5
Tujuan
1.
Sebagai pengganti Ujian Tengah Semester
2.
Sebagai Pembelajaran bagi mahasiswa
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Gardan
Differential atau sering
dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada kendaraan roda empat atau lebih yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin
ke poros roda. Sekedar untuk
mengingatkan Anda bahwa putaran
roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun.
Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan
untuk memutar roda gila/flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk
memutar transmisi ke
as kopel lalu ke gardan
Gardan akan meneruskan
putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda,sehingga kendaraan dapat
berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenagadan putaran
dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Fungsi differential adalah:
1.
Menghantarkan
dan membagi tenaga dari transmission ke final drive kiri dan kanan.
2.
Membedakan
putaran roda kiri dan kanan saat machine berbelok.
3.
Membagi
torsi dari transmission sama besar ke final drive kiri dan final drive kanan.
2.2 Cara
Kerja Gardan Mobil
Bagaimana cara kerja gardan yang menjadi pusat
pengaturan gerak atau laju kendaraan? Ini dia cara kerja gardan di berbagai posisi mobil
saat berjalan atau berbelok.
1.
Posisi mobil berbelok
Saat mobil berbelok,
roda sisi bagian dalam akan menerima tahanan putar roda depan yang berubah
arah. Posisi ini membuat side gear roda kiri lebih berat dibandingkan side gear
roda kanan. Kemudian, pinion gear akan berputar karena perbedaan berat side gear
tersebut.
Side gear sebelah
kanan bakal berputar lebih cepat sehingga putaran kedua roda jadi berbeda.
Pinion gear akan membedakan putaran dan membuat arah berputar keduanya jadi
berlawanan.
2.
Mobil berjalan lurus
Saat mobil berjalan
lurus artinya posisi setir juga lurus. Sehingga tenaga putar yang dihasilkan
dari gardan (propeller shaft) masuk ke pinion drive gear. Tenaga putar itu
bakal dihubungkan ke ring gear yang punya mata gigi lebih banyak.
Saat posisi lurus,
gardan mobil membuat rpm di ring gear lebih rendah dibandingkan rpm di pinion
drive gear. Namun, meskipun rpm ring gear lebih rendah, torsinya justru tetap
bertambah. Kemudian, putaran di ring gear bakal diteruskan ke differential
case.
Differential case
adalah rangka pada rangkaian side gear dan pinion. Pada posisi ini, poros
pinion bertumpu ke sisi differential case. Kemudian, kedua ujungnya diletakkan
ke dua gigi pinion yang sudah terhubung dengan dua side gear. Aliran dari
differential case ini akan menuju ke poros pinion yang kemudian diteruskan ke
pinion gear dan side gear.
Pinion gear ini akan
berputar di poros pinion agar roda kanan dan kiri terlihat berbeda dari sisi
putarannya. Namun, karena setir lurus, beban roda sebelah kanan dan kiri
menjadi sama. Kemudian, pinion hanya melanjutkan putaran ke side gear dari case
saja.
3.
Saat roda mobil masuk ke lumpur
Selain kedua posisi
di atas, ada lagi cara kerja gardan saat salah satu roda masuk ke dalam lumpur.
Seperti yang kita tahu, bagian roda yang masuk ke lumpur bakal punya tahanan
yang lebih besar dibandingkan roda yang tidak terjebak. Kecepatan putar rodanya
juga jadi lebih lambat.
Jadi, supaya cara kserja gardan mobil tetap optimal,
selalu pastikan kondisi pelumas tetap baik agar bisa mengatur pergerakan poros
putaran. Cek kondisi oli gardan supaya performa mobil jadi maksimal.
2.3 Komponen Gardan Mobil
1. Drive Pinion Gear
Drive pinion gear adalah roda
gigi memiliki bentuk seperti nanas, fungsinya sebagai roda gigi pemutar atau
drive gear yang menyalurkan tenaga dari bagian poros propeller ke rangkaian
gardan. Bentuknya yang seperti nanas ini sering disebut hypoid gear. Bentuk
semacam ini memang sangat cocok untuk menyalurkan tenaga secara lembut dan
efisien.
2.
Drive Pinion Shaft
Drive pinion shaft merupakan
poros roda gigi pinion, komponen ini biasanya memiliki bentuk yang sudah
menyatu atau tersambung secara permanen dengan drive pinion gear. Fungsi dari
komponen ini adalah sebagai poros pemutar untuk menyalurkan putaran dan poros
propeller.
3.
Ring Gear
Komponen gardan selanjutnya
yang memiliki peran penting yaitu ring gear. Komponen roda gigi ini memiliki
ukuran besar yang berbentuk seperti cincin atau ring.
Fungsi dari roda gigi
ini, adalah untuk menerima hasil putaran dari pinion drive gear. Kedua
komponen, baik ring gear dan pinion drive gear sering disebut sebagai rangkaian
final gear. Sebab, roda gigi ini terletak di bagian akhir sistem powertrain
mobil.
4.
Differential Carrier
Komponen gardan berikutnya
adalah differential carrier atau disebut juga differential case. Fungsi dari
komponen ini yaitu sebagai casing atau rumah untuk meletakan berbagai komponen
gardan lainnya. Misal ring gear sebagai penerima putaran juga terhubung pada
differential carrier. Selain itu, rangkaian spider gead dan side gear juga
terletak di differential carrier.
5.
Spider Gear
Komponen gardan lainnya yaitu
spider gear yang berfungsi sebagai gigi pembeda putaran. Spider gear terdiri
dari dua bagian yang letaknya 90 derajat terhadap side gear. Sehingga
saat mobil akan berbelok, maka tumpuan mobil akan cenderung ke bagian sisi dalam
misalkan saat mobil belok kiri, maka tumpuan lebih ke arah kiri.
Hal tersebut menyebabkan roda
bagian dalam akan terasa lebih berat dibandingkan roda bagian luar, dalam
kondisi perbedaan beban ini spider gear akan mulai berputar. Saat spider gear
mulai berputar meski sedikit, maka putaran roda kiri dan kanan akan mengalami
perbedaan. Namun, saat mobil berjalan lurus spider gear akan tetap diam meski
ring gear berputar cukup kencang.
6.
Spider Gear Shaft
Komponen yang satu ini
memiliki fungsi yang cukup sederhana, namun tetap penting untuk pergerakan
mobil. Spider gear shaft berfungsi sebagai poros untuk mempermudah pergerakan
spider gear. Meski terdapat dua spider, tapi gear porosnya hanya ada satu.
Artinya, posisi dua spider gear ini akan saling berhadapan antara satu dengan
yang lain.
Sumber: Teknisimobil.com
7.
Side Gear
Side gear berfungsi untuk
menerima putaran yang telah dimanipulasi oleh spider gear agar diteruskan ke
axle shaft. Seperti yang dibahas sebelumnya, saat mobil berbelok maka spider
gear akan berputar untuk membedakan kecepatan putar roda mobil.
Hasil dari proses pembedaan
putaran spider gear tersebut akan dihubungkan ke side gear, dimana posisi side
gear akan terhubung secara langsung ke bagian poros propeller.
8.
Axle Shaft Bearing
Axle shaft bearing atau
disebut bantalan berfungsi sebagai alas komponen yang berputar, terhadap casing
atau axle shaft housing yang diam. Axle shaft bearing terdiri dari dua macam,
yang terletak di dekat side gear kiri dan side gear kanan. Fungsinya tak lain sebagai
bantalan axle shaft terhadap axle shaft housing.
9.
Adjuster Nut
Adjuster nut adalah mur
penyetel celah final gear. Celah final gear, artinya gerakan yang diciptakan
oleh pinion gear saat berputar sebelum final gear bergerak. Besar kecil celah
ini, akan berpengaruh terhadap kinerja gardan secara keseluruhan. Sehingga
dalam satu waktu, pengaturan celah final gear harus dilakukan dengan cara
memutar adjuster nut.
10.
Bearing Cap
Bearing cap merupakan komponen
yang berfungsi untuk menahan bearing as roda yang terletak di dekat side gear.
Meski yang ditahan hanya bearing, namun secara tidak langsung bearing cap ini
menahan keseluruhan rangkaian komponen gardan dari axle shaft housing. Selain
10 komponen utama di atas, terdapat beberapa komponen gardan tambahan lainnya
seperti:
·
Axle shaft housing yang berfungsi sebagai penutup utama di sistem gardan
dan as roda
·
Axle shaft housing cap yang berupa tutup dengan banyak baut memiliki peran
sebagai penutup housing. Biasanya dari komponen ini oli gardan akan dikeluarkan
·
Differential oil tube, adalah lubang kecil pada axle shaft housing yang
berfungsi untuk mengisi oli gardan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Proses Pembongkaran
v Alat
1.
Kunci ring 1 set
2.
Kunci sock 1 set
3.
Obeng min dan plus
4.
Palu
5.
Dongkrak
6.
Kunci Momen
3.2
Cara Membongkar
v Pembongkaran :
·
Angkat kendaraan
·
Mengeluarkan oli pelumas
·
Melepas poros penggerak
·
Melepas roda dan tromol
1.
Melepas roda :
·
Untuk langkah pertama kendorkan
mur roda menggunakan kuci shock ukuran 21mm.
·
Angkat body/chassis mobil
menggunakan dongkrak/jackstand.
·
Setelah roda terangkat lepas mur
roda dan copot roda.
·
Lepas rumah tromol
2.
Melepas poros – poros penggerak
aksel:
·
Melepas bagian bagian yang
menghalangi keluarnya poros penggerak aksel
·
Melepas mur penahan poros
penggerak aksel
·
Tarik keluar poros penggerak aksel
dengan palu luncur
·
Lepas mur dan turunkan penggerak
aksel dari dudukannya
3.
Membongkar Rumah Diferensial
·
Melepas bantalan rumah diferensial
dan beri tanda / bantalan tidak boleh tertukar
·
Beri tanda,lepas baut pengikat
gigi korona sedikit demi sedikit dan menyilang
·
Melepas gigi korona ( jangan
memukul disatutempat hingga lepas
·
Lepas pasak dan keluarkan poros
gigi planet
·
Mengeluarkan gigi planet dan gigi
satelit ,susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi kesalahan
4. Membongkar Penggerak Aksel
·
Sebelum dibongkar terlebih dahulu
periksa/mengukur celah kebebasankontak gigi pinion dengan gigi korona
·
Beri tanda pada tutup bantalan
·
Lepas plat pengunci baut penyetel
·
Lepas baut pengikat penutup
bantalan
·
Angkat keluar rumah diferensial
·
Baut penyetel cincin bantalan
bagian kiri dan kanan tidak boleh tertukar
5. Membongkar / Melepas Poros Pinion
·
Bebaskan pasak pengunci, lepas mur
pengikat poros kemudian gunakan baller untuk melepas sil poros pinion
·
Melepas bantalan roda pinion,
perhatikan kedudukan poros harus tegak lurus terhadap alat press.
·
Perhatikan cincin pembatas pada
bantalan jangan sampai hilang
·
Lepas cincin bantalan poros pinion
·
Perhatikan pada saat mengepres
batang penumbuk harus tegak lurus
3.3
Cara Memasang
·
Memberikan oli pelumas penggerak
aksel pada semua bagian yang akan dipasang
·
Setiap pekerjaan overhaul sil dan
paking diganti baru
·
Dalam tahap/tahap pemasangan tanda
harus kembali pada posisi semula
1.
Poros pinion
·
Memasang cincin luar bantalan
poros pinion
·
Memasang sil poros pinion
·
Memasang bantalan poros pinion
dengan ring pembatas lama
·
Perhatikan posisi ring pembatas
sisi miring menghadap ke gigi pinion
·
Memasang poros pinion dengan
pengencangan 130-200 Nm,dan jangan lupa memasang pipa pembatas
·
Mengukur ketinggian pinion,harus
sama dengan semula
·
Perhatikan oemasangan ring
pembatas bagian yang terdapat jalur oli menghadap ke gigi planet dan satelit
·
Memasang gigi diferensial,kontrol
celah antara gigi planet dengan rumah diferensial : 0,1- 0,2 mm dan gigi-gigi
harus dapat berputar halus
·
Memasang gigi korona dengan
dipanaskan dahulu,momen pengencangan 70-80 Nm. Jangan lupa pengunci baut harus
terpasang.
3.4
Jurnal
NO
|
NAMA
|
TAHUN TERBIT
|
JURNAL
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
1
|
Fadhli Rahman, Zulkifli Manguluang, Mauladnan Tamrin, Zulvais Joko |
2013
|
Analisis Kerusakan Gardan
(Differential) Dan Pengaruhnya Terhadap Putaran Roda Belakang Pada Kendaraan
Fuso Fighter |
Dalam
penelitian ini pengambilan data dilakukan secara
langsung atau prime yaitu
data spesifikasi differential dan
Axle shaft
.
|
Berdasarkan
hasil penelitian kerusakan differential tidak ditemukan
retakan pada drive pinion namun
drive pinion mengalami keausan akibat gesekan dan faktor usia.
|
2
3
|
Razul
Harfi, Muhammad Hanif Assayyaf, Bambang Setiadi
Sehat Aldiansyah Mokosandip ,
Iwan Susanto , Maryono
|
2024
2024 |
Analisis
Pengaruh Beban Bejana Terhadap Kualitas Oli Gardan Pada Unit Komatsu Hd785
Analisis Kerusakan Differential
Unit Wheel Loader Liugong 855n Di Pt Itss Kawasan Morowali
|
Dari hasil tersebut dapat
dikatakan kondisi oli masih
dalam kondisi aman dari
kadar kontaminasi yang diizinkan.
pada unit tersebut adalah
melakukan analisis secara seksama sesuai dengan standart dari buku manual
|
Beban kerja
yang diterima differential mengalami kenaikan
akibat pergantian vessel.
Saat performance test ini, saya dan
beberapa mekanik menemukan suara abnormal yang timbul di bagian belakang
bawah unit wheel loader |
BAB IV
ANALISA
4.1
Kerusakan
pada saat pengecekan:
1.
Seal poros axcel shaft rusak
2.
Mur pinion gir aus
3.
Baut roda patah 1
4.
Perpak gardan hilang
5.
Pin pengunci pen gir korona
bengkok
4.2
Pengamatan
dan Pengukuran
Pengukuran
celah kontak gigi pinion dengan gigi korona
1/4: 0,01
2/4:0, 08
3/4: 0,04
4/4: 0
Ketinggian gigi pinion : 5,65
Ketebalan ring cacing : 0,2 mm
Ketebalan ring cacing yang tebal : 0,25
Ketebalan ring pembatas satelit : 0,8
4.3
Kelebihan Dan Kekurangan:
Poros
penggerak gardan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah
rinciannya:
1.
Kelebihan:
a.
Distribusi Tenaga: Poros ini
membantu mendistribusikan tenaga dari mesin ke roda, meningkatkan efisiensi
penggerakan kendaraan.
b.
Kekuatan Tinggi: Dirancang untuk
menahan beban yang besar, sehingga mampu menghadapi kondisi berat dan medan
yang sulit.
c.
Ketahanan: Umumnya terbuat dari
material yang kuat dan tahan lama, sehingga mampu bertahan dalam penggunaan
jangka panjang.
d.
Kemampuan Manuver: Memungkinkan
kendaraan untuk bergerak dengan baik pada belokan, terutama pada kendaraan 4WD
atau AWD.
2.
Kekurangan:
a.
Berat: Poros penggerak sering kali
cukup berat, yang bisa menambah bobot total kendaraan dan mempengaruhi
efisiensi bahan bakar.
b.
Biaya Pemeliharaan: Jika terjadi
kerusakan, biaya perbaikan bisa cukup tinggi, terutama pada sistem yang lebih
kompleks.
c.
Ketergantungan pada Komponen Lain:
Kinerja poros penggerak sangat bergantung pada komponen lain dalam sistem
transmisi dan gardan.
d.
Membutuhkan Ruang: Desainnya
mungkin memerlukan ruang yang cukup dalam kendaraan, yang bisa membatasi
fleksibilitas desain interior.
Penggunaan
poros penggerak gardan perlu dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi penggunaan kendaraan.
BAB V
PENUTUP
Berikut
adalah analisis mengenai pengaruh desain gardan terhadap efisiensi bahan bakar
kendaraan:
1.
Desain Rasio Gear
Rasio
Gigi: Rasio gigi gardan mempengaruhi putaran roda. Rasio yang lebih tinggi
dapat meningkatkan torsi, tetapi mengurangi kecepatan maksimum. Sebaliknya,
rasio yang lebih rendah dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar pada kecepatan
tinggi. Optimalisasi: Desain yang tepat dapat
mengoptimalkan penggunaan tenaga mesin, sehingga meningkatkan efisiensi bahan
bakar dalam berbagai kondisi berkendara.
2.
Bahan dan Berat
Material:
Penggunaan material yang lebih ringan namun kuat dapat mengurangi berat total
gardan, sehingga mengurangi beban yang harus ditanggung oleh mesin dan
meningkatkan efisiensi.
Desain
Kompak: Desain yang lebih kompak juga dapat mengurangi bobot kendaraan, yang
berdampak positif pada konsumsi bahan bakar.
3.
Tingkat Gesekan
Bearing
dan Pelumasan: Desain bearing dan sistem pelumasan yang efisien dapat
mengurangi gesekan dalam gardan, yang berkontribusi pada penghematan energi dan
peningkatan efisiensi bahan bakar.
Teknologi
Canggih: Inovasi seperti penggunaan oli khusus atau bearing yang dirancang
untuk meminimalkan gesekan dapat berpengaruh signifikan.
4.
Sistem Diferensial
Diferensial
Terbuka vs. Terbatas: Desain diferensial terbuka lebih sederhana dan efisien
untuk penggunaan sehari-hari, sedangkan diferensial terbatas dapat memberikan
traksi yang lebih baik tetapi mungkin sedikit mengurangi efisiensi pada
permukaan yang halus.
Pengaruh
pada Traksi: Desain yang baik dapat meningkatkan traksi, yang dapat mengurangi
kebutuhan tenaga mesin dalam kondisi jalan yang sulit.
5.
Aerodinamika dan Integrasi Desain
Integrasi
Desain: Cara gardan terintegrasi dengan komponen lain dalam kendaraan (seperti
transmisi dan sasis) dapat mempengaruhi aerodinamika keseluruhan, yang
berdampak pada efisiensi bahan bakar.
Pengurangan
Hambatan: Desain yang mempertimbangkan aspek aerodinamika dapat mengurangi
hambatan angin, yang juga berkontribusi pada efisiensi bahan bakar.
5.1
Kesimpulan
Desain
gardan yang baik tidak hanya meningkatkan performa kendaraan tetapi juga
berkontribusi pada efisiensi bahan bakar. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti rasio gigi, bahan, gesekan, dan integrasi desain, produsen kendaraan
dapat menciptakan sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
5.2
Kendala:
1.
Untuk pelepasan ring pengunci
bearing tidak bisa, karena alat pemanas tidak ada.
2.
Part seal poros aksel shaft tidak
ada
3.
Peralatan kurang memadai
5.3
Saran
1.
K3 harus lebih diperhatikan
2.
Peralatan bengkel harus dilengkapi
3.
Hati-hati pada saat bekerja
dibawah mobil
4.
Saat membongkar bagian-bagian
poros aksel jangan sampai jatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
https://montiro.id/artikel/mengenal-10-komponen-gardan-mobil-dan-fungsinya
Ø
https://www.hyundai.com/id/id/hyundai-story/articles/kenali-gardan-mobil,-fungsi,-hingga-cara-kerjanya-0000000144
Ø
https://www.astra-daihatsu.id/berita-dan-tips/fungsi-gardan?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_campaign=pmax_dso_sales-marketing_kinclongin-traffic-sep24&utm_term=&network=x&matchtype=&adposition=&device=m&gad_source=1&gclid=Cj0KCQjwj4K5BhDYARIsAD1Ly2o3n0r3CUInPJuqHKLW1pZo0PAYgdlVbcCTX_o0P5cu5Q3XlgHA-5YaAvsCEALw_wcB
Ø
https://otoklix.com/blog/gardan-mobil/
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat