Cari Materi

Pengikut

19 September 2024

MAKALAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

 

MAKALAH  TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Pengertian Tulisan dan Karya Ilmiah

1.      Pengertian Tulisan



Tulisan/tu·lis·an/ n 1 hasil menulis; barang yang ditulis; cara menulis; 2 karangan (dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya atau yang berupa cerita, dongeng, dan sebagainya); buku-buku (karya-karya tulis dan sebagainya): aku ingin membaca ~ Chairil; 3 gambaran; lukisan; 4 batik (yang dibatik bukan dicetak tentang kain); 5 ki suratan (nasib, takdir); dengan ~ , dengan tertulis (tidak dengan lisan); (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.

Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah. Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.

Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam- macam, bergantung pada keinginan penulis penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak dan pengalaman

2.      Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman , penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka, 2005:2).

Menurut Eko Susilo, M., Karya Tulis yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya. Sedangkan menurut Pateda (1993:1) karya ilmiah adalah hasil pemikiranilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sitematis, ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009:53). Secara umum, suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah, dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.

 

B.  Tujuan Karya Ilmiah

1.      Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis

2.      Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan siswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

3.      Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

4.      Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

5.      Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

 

C.  Manfaat Karya Ilmiah

1.    Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;

2.    Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;

3.    Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;

4.    Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;

5.    Memperoleh kepuasan intelektual;

6.    Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;

7.    Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

 

 

D.  Fungsi Karya Ilmiah

Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika dihubungkan dengan hakekat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1.    Penjelasan (Explanation)

Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya.

2.    Ramalan (Prediction)

Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.

3.    Kontrol (Control)

Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.

 

E.  Langkah Penulisan Karya Ilmiah

Bagi pemula yang ingin belajar menulis karya ilmiah dianjurkan untuk memahami terlebih dahulu langkah dalam penulisan karya ilmiah. Agar karya ilmiah tersebut dapat disusun secara lebih mudah, terstruktur dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.

Berikut ini 11 langkah dalam menulis karya ilmiah:

1.      Menentukan Topik atau Tema Penelitian

Langkah dalam penulisan karya ilmiah yang pertama yaitu menentukan topik atau tema dari penelitian. Langkah ini sangat penting karena topik merupakan inti dari semua isi tulisan yang akan disampaikan kepada para pembaca.

2.      Kerangka Penelitian

Langkah yang berikutnya yaitu menyusun kerangka penelitian untuk memandu Anda ketika melaksanakan proses menulis karya ilmiah. Sehingga tulisan tersebut tidak akan melebar jauh dari topik.

3.      Mengumpulkan Bahan

Sesudah poin-poin kerangka penelitian terbentuk, langkah dalam penulisan karya ilmiah berikutnya yaitu mengumpulkan bahan dari berbagai media. Bahan-bahan yang dikumpulkan sebaiknya relevan dengan tema maupun topik yang akan ditulis.

4.      Survei Lapangan

Survei lapangan bertujuan untuk mengamati objek yang diteliti dengan menetapkan masalah serta tujuan yang diteliti serta yang akan dijadikan sebagai karya ilmiah.

5.      Menyusun Bibliografi

Penyusunan bibliografi bertujuan untuk mengetahui sebuah pustaka atau buku yang pernah diterbitkan dan dijadikan sebagai dasar teori dalam penelitian. Sehingga tulisanmu mempunyai daftar lengkap yang tersusun cantik untuk mereferensi tulisanmu

6.      Menyusun Hipotesis

Penyusunan hipotesis dilakukan dengan menyusun beberapa dugaan penyebab objek penelitian. Dimana hipotesis tersebut adalah prediksi yang ditetapkan sebelum mengatami objek penelitian.

7.      Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah kerangka kerja untuk penelitian yang akan dilaksanakan.

8.      Percobaan Sesuai Metode yang Direncanakan

Langkah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah kegiatan nyata berupa percobaan dari penelitian yang dilaksanakan. Peneliti harus melakukan percobaan secara signifikan dengan objek yang diteliti.

9.      Pengamatan dan Pengumpulkan Data

Sesudah melaksanakan percobaan, peneliti harus mengamati objek percobaan tersebut untuk memperoleh data.

10.  Analisis dan Interprestasi Data

Pada langkah ini, peneliti melakukan analisis serta interpretasi dari hasil pengamatan untuk memperkirakan yang akan terjadi dari pengamatan serta pengumpulan data.

11.  Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Peneliti merumuskan kesimpulan mengenai hal-hal yang terjadi sejak awal hingga akhir penelitian. Dengan adanya langkah dalam penulisan karya ilmiah maka para peneliti lebih mudah dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Selain itu, karya ilmiah yang dihasilkan dipastikan dapat memenuhi kaidah penulisan yang berlaku.

F.   Sistematika Karya Ilmiah

1.    Bagian Pembuka.

a.    Kulit Luar/Kover

Halaman ini memuat

1) Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika ada)

2) Keperluan Penyusunan

3) Nama Penyusun

4) logo lembaga pendidikan

5) Nama Lembaga Pendidikan

6) Nama Kota

7) Tahun Penyusunan

b.    Halaman persetujuan

Halaman persetujuan ini memuat

1) judul karya ilmiah,

2) nama siswa yang menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa,

3) tanda tangan dan nama terang pembimbing, dan

4) kata persetujuan

c.    Halaman Pengesahan

Halaman ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh kepala sekolah. Halaman ini memuat

1) judul karya ilmiah,

2) nama siswa yang menyiapkan karya ilmiah,

3) kalimat pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun,

4) tanda tangan dan nama terang guru pembimbing dan kepala sekolah serta cap stempel.

d.    Abstrak

Abstrak disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut:

1)        Nama siswa, ditulis dari belakang (seperti penulisan nama pengarang pada daftar pustaka) apabila terdiri dari dua bagian nama atau lebih,

2)        Tahun pembuatan,

3)        Judul karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf kapital hanya pada awal setiap kata),

4)        Kata karya ilmiah ditulis miring,

5)        Nama kota,

6)        Nama sekolah.

Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga paragraf dengan spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar belakang masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode penelitian, mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

e.    Kata Pengantar

Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah

 1) puji syukur kepada Tuhan,

 2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat,

 3) kesulitan/ hambatan yang dihadapi,

 4) ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karangan ilmiah,

 5) harapanpenulis,

 6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah

f.     Daftar isi

Daftar isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen isi karya ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab. Penulisan daftar isi harus mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-komponen tersebut secara jelas, dan terperinci.

g.    Daftar Tabel, gambar, grafik, bagan/skema, singkatan/lambang (jika ada)

Daftar tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang berisi nomor urut halaman tempat tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan diberi nomor urut tersendiri. Tajuk daftar tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang dituliskan dengan huruf kapital semua, dan terletak di tengah-tengah penulisan.

2.    Bagian Inti Karangan

a.    Bab Pendahuluan

1)   Latar Belakang Masalah.

Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.

 

2)   Rumusan masalah.

Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan, dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan secara jelas.

3)   Ruang Lingkup.

Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.

4)   Tujuan.

Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul.

5)   Landasan Teori.

Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti secara mendalam.

6)   Hipotesis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan dengan demikian hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab berikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta jelas.

7)   Sumber data atau kajian pustaka.

Sumber data atau kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar, diskusi, dan sebagainya termasuk juga mengutip dari berbagai sumber.

8)   Metode, dan teknik.

Metode Pengumpulan Data, metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, dll. Teknik Penelitian adalah penjabaran metode penelitian, sistem atau metode penelitian dengan meneliti langsung objeknya, teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas.

Dalam metode pembahasan, ada tiga point cara yang mudah dalam membuat suatu karya tulis ilmiah yaitu :

a.    Bab Pembuka

Bab ini merupakan awal pembuka dalam sebuah penelitian, dan ditujukan agar pembaca faham dengan isi yang akan dibahas atau dianalisis.

b.    Bab Analisis atau Bab Pembahasan

Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah,yaitu masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.

c.    Bab Kesimpulan, dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan tersebut dengan jelas. Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada relevansinya dengan hambatan yang dialami selama penelitian atau beruapa saran yang sasuai.

3.    Bagian Penutup

a.    Daftar Pustaka

Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan lain-lain. Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka. Contoh penulisan daftar pustaka: Eneste, Panusuk. 1983. Mempertimbangkan Tradisi. Jakarta: Gramedia. Untuk majalah atau jurnal mengikuti sistematika sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah/jurnal dengan singkatan resminya, nomor penerbitan dan halaman.

b.    Penulisan Lampiran (jika diperlukan)

BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2). Karya ilmiah ini memiliki banyak jenis seperti: makalah, artikel ilmiah, artikel popular, skripsi, tesis, disertasi, paper, dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan sebagai informasi kepada halayak umum dalam mengatasi suatu permasalahan.

 

B.  Saran

 Karya ilmiah ini adalah sebuah karya tulis yang dimana seharusnya dapat di lakasanakan, dan diikuti oleh semua program pendidikan. Karena kita tahu, sebenarnya dengan menulis yang berawal dari membaca bisa meningkatkan pengertahuan secara luas

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga bermanfaat