MAKALAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tulisan dan Karya Ilmiah
1.
Pengertian
Tulisan
Tulisan/tu·lis·an/
n 1 hasil menulis; barang yang ditulis; cara menulis; 2 karangan (dalam majalah,
surat kabar, dan sebagainya atau yang berupa cerita, dongeng, dan sebagainya); buku-buku
(karya-karya tulis dan sebagainya): aku ingin membaca ~ Chairil; 3 gambaran;
lukisan; 4 batik (yang dibatik bukan dicetak tentang kain); 5 ki suratan (nasib,
takdir); dengan ~ , dengan tertulis (tidak dengan lisan); (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Menulis merupakan
sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk
tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses
kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah
tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah
tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Istilah menulis
sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang
sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah. Menulis dan mengarang
sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (baca: menyusun
atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi
paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok
persoalan.
Pokok persoalan di
dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi
berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam- macam,
bergantung pada keinginan penulis penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa mengungkapkan
gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak dan pengalaman
2.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah
hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang
ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman , penelitian, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya (Dwiloka, 2005:2).
Menurut Eko
Susilo, M., Karya Tulis yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan
pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya / keilmiahannya. Sedangkan menurut Pateda (1993:1) karya ilmiah
adalah hasil pemikiranilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara
sitematis, ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009:53). Secara umum, suatu karya ilmiah
dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah
tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau tulisan
ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah,
dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.
B. Tujuan Karya Ilmiah
1. Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
2. Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan siswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan,
tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan
antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4. Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki siswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
C. Manfaat Karya Ilmiah
1. Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
4. Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5. Memperoleh
kepuasan intelektual;
6. Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
7. Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
D. Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah berfungsi
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hakikat
karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis,
metodologis, dan konsisten. Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika
dihubungkan dengan hakekat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penjelasan
(Explanation)
Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu
hal yang sebelumnya tidak diketahui, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya.
2. Ramalan
(Prediction)
Karya ilmiah dapat membantu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
3. Kontrol
(Control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk
mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
E. Langkah Penulisan Karya Ilmiah
Bagi pemula yang
ingin belajar menulis karya ilmiah dianjurkan untuk memahami terlebih dahulu
langkah dalam penulisan karya ilmiah. Agar karya ilmiah tersebut dapat disusun secara
lebih mudah, terstruktur dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan
benar.
Berikut
ini 11 langkah dalam menulis karya ilmiah:
1. Menentukan Topik atau Tema Penelitian
Langkah
dalam penulisan karya ilmiah yang pertama yaitu menentukan topik atau tema dari
penelitian. Langkah ini sangat penting karena topik merupakan inti dari semua
isi tulisan yang akan disampaikan kepada para pembaca.
2. Kerangka Penelitian
Langkah yang berikutnya yaitu menyusun kerangka penelitian untuk memandu Anda ketika melaksanakan proses menulis karya ilmiah. Sehingga tulisan tersebut tidak akan melebar jauh dari topik.
3. Mengumpulkan Bahan
Sesudah
poin-poin kerangka penelitian terbentuk, langkah dalam penulisan karya ilmiah berikutnya
yaitu mengumpulkan bahan dari berbagai media. Bahan-bahan yang dikumpulkan sebaiknya
relevan dengan tema maupun topik yang akan ditulis.
4. Survei Lapangan
Survei
lapangan bertujuan untuk mengamati objek yang diteliti dengan menetapkan
masalah serta tujuan yang diteliti serta yang akan dijadikan sebagai karya
ilmiah.
5. Menyusun Bibliografi
Penyusunan
bibliografi bertujuan untuk mengetahui sebuah pustaka atau buku yang pernah diterbitkan
dan dijadikan sebagai dasar teori dalam penelitian. Sehingga tulisanmu mempunyai
daftar lengkap yang tersusun cantik untuk mereferensi tulisanmu
6. Menyusun Hipotesis
Penyusunan
hipotesis dilakukan dengan menyusun beberapa dugaan penyebab objek penelitian.
Dimana hipotesis tersebut adalah prediksi yang ditetapkan sebelum mengatami objek
penelitian.
7. Penyusunan Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian adalah kerangka kerja untuk penelitian yang akan dilaksanakan.
8. Percobaan Sesuai Metode yang
Direncanakan
Langkah
dalam penulisan karya ilmiah ini adalah kegiatan nyata berupa percobaan dari penelitian
yang dilaksanakan. Peneliti harus melakukan percobaan secara signifikan dengan objek
yang diteliti.
9. Pengamatan dan Pengumpulkan Data
Sesudah
melaksanakan percobaan, peneliti harus mengamati objek percobaan tersebut untuk
memperoleh data.
10. Analisis dan Interprestasi Data
Pada
langkah ini, peneliti melakukan analisis serta interpretasi dari hasil
pengamatan untuk memperkirakan yang akan terjadi dari pengamatan serta
pengumpulan data.
11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Peneliti
merumuskan kesimpulan mengenai hal-hal yang terjadi sejak awal hingga akhir penelitian.
Dengan adanya langkah dalam penulisan karya ilmiah maka para peneliti lebih
mudah dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Selain itu, karya ilmiah yang
dihasilkan dipastikan dapat memenuhi kaidah penulisan yang berlaku.
F.
Sistematika
Karya Ilmiah
1.
Bagian
Pembuka.
a. Kulit
Luar/Kover
Halaman ini memuat
1) Judul karangan ilmiah lengkap
dengan anak judul (jika ada)
2) Keperluan Penyusunan
3) Nama Penyusun
4) logo lembaga pendidikan
5) Nama Lembaga Pendidikan
6) Nama Kota
7) Tahun Penyusunan
b. Halaman
persetujuan
Halaman persetujuan ini memuat
1) judul karya ilmiah,
2) nama siswa yang menyusun karya
ilmiah beserta nomor induk siswa,
3) tanda tangan dan nama terang
pembimbing, dan
4) kata persetujuan
c. Halaman
Pengesahan
Halaman ini memuat bukti pengesahan
administratif dan akademik oleh kepala sekolah. Halaman ini memuat
1) judul karya ilmiah,
2) nama siswa yang menyiapkan karya
ilmiah,
3) kalimat pengesahan beserta
tanggal, bulan, dan tahun,
4) tanda tangan dan nama terang guru pembimbing
dan kepala sekolah serta cap stempel.
d. Abstrak
Abstrak disusun dengan
komponen-komponen sebagai berikut:
1)
Nama siswa, ditulis dari belakang (seperti
penulisan nama pengarang pada daftar pustaka) apabila terdiri dari dua bagian
nama atau lebih,
2)
Tahun pembuatan,
3)
Judul karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf
kapital hanya pada awal setiap kata),
4)
Kata karya ilmiah ditulis miring,
5)
Nama kota,
6)
Nama sekolah.
Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga
paragraf dengan spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar
belakang masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode
penelitian, mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
dan teknik analisis data.
e. Kata
Pengantar
Kata
pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan
karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam
kata pengantar adalah
1) puji syukur kepada Tuhan,
2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat,
3) kesulitan/ hambatan yang dihadapi,
4) ucapan terima kasih kepada pihak yang
membantu tersusunnya karangan ilmiah,
5) harapanpenulis,
6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan
ilmiah
f. Daftar
isi
Daftar
isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak nomor halamannya,
mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen isi karya ilmiah ini
dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab.
Penulisan daftar isi harus mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-komponen
tersebut secara jelas, dan terperinci.
g. Daftar
Tabel, gambar, grafik, bagan/skema, singkatan/lambang (jika ada)
Daftar
tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang berisi nomor urut halaman
tempat tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang tersebut
disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan diberi nomor urut tersendiri.
Tajuk daftar tabel, gambar, , grafik, bagan/skema, singkatan/lambang dituliskan
dengan huruf kapital semua, dan terletak di tengah-tengah penulisan.
2.
Bagian
Inti Karangan
a. Bab
Pendahuluan
1) Latar
Belakang Masalah.
Bagian ini memuat
alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari
karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang
dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.
2) Rumusan
masalah.
Permasalahan yang timbul
akan dibahas dalam bagian pembahasan, dan ini ada kaitannya dengan latar
belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini dirumuskan dalam
kalimat-kalimat pertanyaan secara jelas.
3) Ruang
Lingkup.
Ruang lingkup ini
menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya
terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang
lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.
4) Tujuan.
Bagian ini
mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya
dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul.
5) Landasan
Teori.
Landasan teori
berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Teori ini juga
berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas
masalah yang sedang diteliti secara mendalam.
6) Hipotesis
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk
alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya
masih harus dibuktikan dengan demikian hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan
yang dirumuskan dan untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya
dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab berikutnya. Hipotesis harus
dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta jelas.
7) Sumber
data atau kajian pustaka.
Sumber data atau
kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan,
tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar, diskusi, dan sebagainya
termasuk juga mengutip dari berbagai sumber.
8) Metode,
dan teknik.
Metode Pengumpulan
Data, metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan,
ada yang secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan
cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, dll. Teknik Penelitian
adalah penjabaran metode penelitian, sistem atau metode penelitian dengan
meneliti langsung objeknya, teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik
wawancara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan
dengan masalah yang dibahas.
Dalam metode
pembahasan, ada tiga point cara yang mudah dalam membuat suatu karya tulis
ilmiah yaitu :
a. Bab
Pembuka
Bab ini merupakan awal pembuka dalam
sebuah penelitian, dan ditujukan agar pembaca faham dengan isi yang akan dibahas
atau dianalisis.
b. Bab
Analisis atau Bab Pembahasan
Bab ini merupakan bagian pokok dari
sebuah karangan ilmiah,yaitu masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan
sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat dijadikan dalam beberapa
anak bab.
c. Bab
Kesimpulan, dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh
dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh
analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan tersebut dengan
jelas. Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang metode
penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada
relevansinya dengan hambatan yang dialami selama penelitian atau beruapa saran
yang sasuai.
3.
Bagian
Penutup
a. Daftar
Pustaka
Tajuk
daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca
dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua
kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang
dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan
lain-lain. Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang
atau lembaga yang menerbitkan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka.
Contoh penulisan daftar pustaka: Eneste, Panusuk. 1983. Mempertimbangkan
Tradisi. Jakarta: Gramedia. Untuk majalah atau jurnal mengikuti sistematika
sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah/jurnal
dengan singkatan resminya, nomor penerbitan dan halaman.
b. Penulisan
Lampiran (jika diperlukan)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya ilmiah
adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan)
yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya (Dwiloka,2005:2). Karya ilmiah ini memiliki banyak jenis seperti:
makalah, artikel ilmiah, artikel popular, skripsi, tesis, disertasi, paper, dan
sebagainya. Hal tersebut bertujuan sebagai informasi kepada halayak umum dalam
mengatasi suatu permasalahan.
B. Saran
Karya ilmiah ini adalah sebuah karya tulis
yang dimana seharusnya dapat di lakasanakan, dan diikuti oleh semua program
pendidikan. Karena kita tahu, sebenarnya dengan menulis yang berawal dari
membaca bisa meningkatkan pengertahuan secara luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat