A. Kegiatan Khusus
1. Proses Kegiatan Praktek
Saat melaksanakan pasang di industri pekerjaan yang dilakukan diantaranya sebagai berikut :
a) Pendempulan
Dempul adalah kegiatan memperbaiki bodi mobil dengan cara memoles ulang lapisan kerangkanya. Cara mendempul mobil harus dilakukan oleh pihak profesional, untuk menghindari kesalahan dan mendapat hasil maksimal.
Gambar 2.4 Pendempulan
Alat dan Bahan :
- Dempul
- Pengeras dempul
- Alat perata dempul (skrap)
- Amplas
- Kain lap
- Wadah yang rata
- Sarung tangan
- Masker
Langkah-langkah :
- Siapkan body mobill yang akan dilapisi dengan dempul. Gosoklah permukaan bodi tersebut menggunakan amplas halus untuk membersihkan seluruh permukaannya. Setelah itu, seka memakai kain lap untuk memastikan kondisinya sudah benar-benar bersih.
- Perlu diketahui bahwa bahan fiberglass sebenarnya mempunyai bobot yang cukup ringan. Bobot tersebut akan semakin bertambah seiring dengan banyaknya dempul yang ditempelkan di permukaannya. Jadi usahakan jangan terlalu berlebihan dalam mengaplikasikan dempul karena dapat menyebabkan bobot bodi tersebut terlalu berat.
- Campurkan dempul dan bahan pengerasnya dengan perbandingan sesuai pada petunjuk di kemasannya.
Gambar 2.5 Mencampur Dempul
Ingat bahwa dempul akan mengeras hanya dalam waktu kurang dari 25 menit. Jadi usahakan Anda mencampurkan dempul dalam jumlah yang secukupnya agar tidak menimbulkan sisa yang terlalu banyak. Biasanya setelah tercampur rata, warna dempul tersebut akan berubah menjadi kuning atau hijau.
4) Setelah campuran dempul dinilai sudah siap, kini waktunya bagi Anda untuk menerapkannya ke permukaan bodi kendaraan.
Gambar 2.6 Mengaplikasikan Dempul
Aplikasikan dempul ini dengan lapisan yang tipis saja sedikit demi sedikit agar hasilnya rapi. Fokuslah pada bagian yang bergelombang terlebih dahulu. Barulah setelah permukaan bagian tersebut sudah cukup rata, Anda bisa berpindah ke bagian lain untuk menyesuaikan tingkat kerataannya. Setelah itu, biarkan dempul tadi mengering kurang lebih selama 1 jam.
5) Periksa terlebih dahulu apakah lapisan dempul tadi sudah kering betul atau belum.
Caranya yaitu cukup dilakukan dengan menyentuhnya menggunakan tangan lalu rasakan. Jika lapisan dempul tersebut masih terasa lembab atau basah artinya dempul belum bisa dikatakan kering. Tunggu beberapa saat lagi supaya lapisan dempul ini lebih kering.
b) Pengamplasan Dempul
Proses pendempulan bisa dikatakan sebagai tahap yang paling penting dalam rangkaian pembuatan bodi kendaraan mobil. Proses ini dilakukan sebelum memasuki tahap pengecatan. Oleh sebab itu, pengerjaan yang baik akan mempermudah jalannya proses pengecatan dan membuahkan hasil yang maksimal.
Gambar 2.8 Pengamplasan Dempul
Adapun tahap-tahap pekerjaan yang nantinya akan kita lakukan yaitu :
- Pendempulan untuk menutupi permukaan yang kasar dan berlubang.
- Proses ini juga bertujuan untuk membentuk bodi sesuai rencana.
- Proses pengamplasan menggunakan amplas dan air agar tidak menguarkan debu.
- Pengamplasan memakai amplas kasar untuk meratakan dempul setelah mengering.
- Pakailah amplas besi yang kasar (no 3) untuk membentuk permukaan dempul.
Gambar 2.9 Pengamplasan Dempul
Lakukan proses pengamplasan ini sebanyak beberapa kali sampai permukaannya sudah terlihat cukup halus. Bila ada bagian permukaan yang terdapat lubang-lubang kecil, Anda bisa menutupnya memakai dempul lalu mengamplasnya lagi menggunakan amplas 240.
6. Amplas kasar (no 3) digunakan pada tahap penghalusan awal. Biasanya tahap tersebut akan menimbulkan dampak berupa garis-garis halus di permukaan dempul.
Gambar 3.0 Pengamplasan Dempul
Anda tidak perlu khawatir terhadap munculnya garis-garis tersebut karena dalam tahap ini tujuannya hanya untuk meratakan lapisan dempul agar tidak bergelombang. Barulah kemudian pada tahap berikutnya, Anda bisa memakai amplas halus (240) dengan tambahan air. Penggunaan amplas halus ini bertujuan untuk meratakan sekaligus menghaluskan dan melicinkan permukaan lapisan dempul.
c) Masking Dalam Pengecatan Body Mobil
Teknik Masking Saat Finishing pengecatan Mobil
Masking dalam Pengecatan Body Mobil penting untuk kerapian hasil pengecatan.dengan maksud materal yang terkena cat adalah yang tidak tertutup kertas atau koran.
Gambar 3.1 Masking
1) Peralatan dan Material Masking
Bahan yang digunakan untuk memasking harus memenuhi kritria kemampuan sebagai berikut:
- Bahan harus mampu mencegah partikel kelebihan semprotan (overspray) dan solvent terkena pada permukaan cat bagian bodi yang dilindungi
- Mampu mencegah terkelupasnya hasil pengecatan setelah mengering.
- Mampu mencegah pencemaran debu dari kelebihan penyemprotan
- Mampu mencegah adhesive di dalam solvent merusak cat bagian bodi yang dilindungi
- Bahan memasking tidak meninggalkan adhesive
- Penggunaan bahan harus mempertimbangkan kemudahan dan kehematan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari proses pengecatan.
2) Berikut ini beberapa bahan/material pemasking yang dapat digunakan
a) Kertas Koran
Kertas Koran merupakan salah satu bahan masking yang mudah di dapat dan murah. Kertas Koran mampu menahan semburan cat dari spray gun bila dipasang minimal dua lapis/lembar dan mudah dibentuk.
b) Perekat Isolatip (Mask Tape)
Gambar 3.2 Maks Tape
Perekat memasking berfungsi untuk merekatkan masking ke bodi atau menyambung bahan. Massking tape yang digunakan harus tahan panas dan solvent serta menggunakan adhesive (perekat) yang dirancang tidak melekat pada bodi setelah dilepas.
3) Langkah-Langkah Masking
a) Langkah pertama yang harus dilakuin ialah mempersiapkan bahan-bahan seperti isolasi dan koran maupun masking film
b) Bersihkan permukaan sebelum masking dan mengecat
Sama seperti saat mengecat dinding menggunakan lakban kertas, dalam cara mengecat mobil menggunakan masking tape, Anda harus membersihkan permukaan mobil terlebih dahulu.Gunakan lap basah dilanjutkan dengan lap kering. Setelah bebas dari kotoran, masking tape akan mampu menempel dengan baik di permukaan mobil.
c) Tempelkan masking tape di area yang tidak akan dicat.
Gambar 3.4 Menempelkan Masking Tape
Pastikan Anda menekan dan menempelkannya dengan rata, tidakada masking tape yang terbuka atau menganga.
d) Cara mengecat mobil dengan masking film/koran untuk area yang luas Tempel dulu ½ sisi dari masking tape di area sisi mobil yang tidak akan dicat.
e) Lalu siapkan masking film/masking paper Anda, tempelkan ke ½ sisi masking tape yang masih terbuka. Maka area mobil yang tidak akan dicat jadi tertutup dengan rapi.
f) Cara melepaskan masking tape/lakban kertas dari mobil Cara menghilangkan lem sticker di mobil atau bekas masking tape idealnya dilakukan saat cat masih basah.
g) Segela lepaskan masking tape saat cat masih basah maksimal 2 menit setelah lapisan cat akhir disemprotkan.
Kunci agar proses unmasking bisa sempurna yaitu dengan kesabaran. Anda tidak boleh terburu-buru mengelupas masking tape. Kelupas perlahan dan usahakan agar tidak ada cat di badan mobil yang ikut terbawa.
Jika ada bagian cat yang sudah mengering, cat ulang sedikit area yang bersinggungan dengan lakban kertas. Tunggu 20 detik, baru kelupas masking tape secara perlahan.
d) Pengamplasan Epoxy Sebelum Cat dasar
Proses pengecatan dimulai dari tahap pendempulan, melapisinya dengan epoxy, pemberian cat dasar, kemudian naik ke cat akhir dan penyemprotan clear. Untuk mendapatkan hasil yang halus disetiap langkah tersebut dilakuan proses pengamplasan dengan memakai ukuran amplas yang berbeda disetiap steep nya.
Jika cara mengamplas epoxy dilakukan dengan benar anda akan medapatkan lapisan cat yang halus untuk menghindari kulit jeruk pada cat. Jadi untuk menghasilkan permukaan yang halus tanpa ada baret ukuran amplas perlu diperhatikan.
1) Menyiapkan bahan-bahan
Gambar 3.6 Meyiapkan Bahan-Bahan
Siapkan amplas nomor 240,ember yang berisi air yang sudah dikasih sabun dan alas amplasnya yaitu dengan karet atau sandal yang dipotong persegi,yaitu agar mendapatkan hasil yang rata karena cat epoxy ini mengamplasnya harus betul-betul rata kalau tidak halus merata otomatis hasilnya nanti waktu finishing Ya kurang halus ataupun agak kasar jadi pengamplasan memang betul-betul harus rata dan halus, hanya diperlukan alasnya pakai karet atau sandal yang dipotong persegi.Biasanya setelah di epoxy akan keliatan pori-pori,kalau pori-pori terlalu dalam bisa didempul kembali dan di amplas.
2) Basahi body mobil yang akan di amplas menggungunakan kanebo/kain.
3) Pertama mengamplas menggunakan alas amplas sampai merata,jika sudah lumayan merata maka lanjutkan menggunakan amplas 240 bekas,karena amplas bekas tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus.
4) Proses selanjutnya menggamplas tanpa menggunakan alas. Manggunkan amplas bekas.
Kemudin amplas dengan tambahan air sampai permukanya itu rata dan halus dan permukaan pori-porinya sampai tidak kelihatan lagi.
5) Kalau sudah selesai cuci bagian yang tadi di amplas,kemudian lap menggunakan kanebo sampai bener-bener kering
6) Maka bisa di lanjutjan ke tahap cat dasar.
e) Pengamplasan Clear/Vernis Sebelum di Kompon atau Poles
Setelah Clear/Vernis sudah benar benar kering dan mengeras, barulah diamplas dengan amplas halus no 1000/1500, bahkan ada beberapa mobil modifan dengan amplas no 2000.Pengamplasan ini bertujuan untuk mengghaluskan clear dan sekaligus menghilangkan kulit jeruk.
- Caranya mirip seperti pengamplasan epoxy,cuman saja pengamplasan ini tidak menggunakan alas saat mengamplas.
- Proses pengamplasan menggunakan tambahan air,pengamplasan clear ini jangan terlalu menekan,mengamplasnya mengambang.
- Siap kan air,apmlas 1000, dan sabun(ekonomi) bisa juga pakai sabun lainnya.
- Ambil sabun secukupnya lalu oleskan ke body mobil yang akan di apmlas,bisa juga sabunnya di campur ke air.
- Lalu amplas(1000). Pengamplasan ini harus benar-benar rata secara perlahan.
- Jika sudah selesai kita lap menggunakan kanebo untuk mengeringkannya.
- Kita cek apakah ada yang beluh terkena amplas atau belum merata,jika masih belum kita bisa amplas kembali sampai rata.Jika susah terkena amplas semua,kita lap lagi menggunakan kanebo.
- Ini lah hasil pengampalasan cleae/sebelum di kompin jika sudah terkena amplas semua.
- ika sudah merata seperti di gambar 4.1 maka bisa langsung masuk ke tahap selanjutnya (Mengompon).
f) Memotong Plat Besi
Gerinda merupakan salah satu alat penting dalam dunia pertukangan. Gerinda digunakan untuk memotong benda dengan tekstur yang kuat, padat dan kaku. Jenisnya sangat banyak, namun yang paling banyak digunakan baik dalam penggunaan pertukangan atau pribadi sehari-hari adalah model gerinda tangan.
Salah satu kelebihan gerinda tangan adalah mudah dibawa kemana-mana dan mudah digunakan untuk memotong. Berbeda dengan jenis gerinda lain yang ukurannya jauh lebih besar. Karakteristik plat besi adalah lempengan besi yang berbeda-beda diameter namun umumnya berupa lapisan tipis. Biasanya digunakan untuk pelengkap dekorasi atau tambahan utility lain dalam sebuah rangkaian. Teksturnya yang padat dan kaku menjadikan kita perlu memperhatikan mata gerinda yang akan digunakan yang seperti apa.
Umumnya, mata gerinda yang digunakan jenisnya adalah MAG-7INCHB yang sudah dilapisi anti karat. Permukaan mata pisaunya juga sangat tajam sehingga memungkinkan melakukan pemotongan plat besi dengan lebih presisi dan lebih cepat.
1) Rangkai alat gerinda
Gerinda yang digunakan untuk memotong plat besi menggunakan mata gerinda yang khusus. Letakkan piringan mata gerinda dengan posisi tulisan atau label menghadap ke bawah. Pastikan anda mengunci posisi mata gerinda dengan baik dan tepat sehingga tidak mudah longgar. Jangan lupa juga untuk memasang alat pelindung agar percikan api gerinda tidak mengarah langsung ke arah mata.
2) Nyalakan Power
Rangkaian alat gerinda yang harus anda siapkan salah satunya adalah sumber power. Siapkan kabel colokan yang panjang agar bisa menjauhi objek yang mudah terbakar jika terkena percikan api. Setelah itu colok alat gerinda dan nyalakan tombol power yang ada pada pegangan gerinda.
3) Atur Arah Percikan Api
Cara mengatur yang dimaksud adalah dengan meletakkan mata gerinda di sebelah kiri pemotong.
Kenapa sebelah kiri? Ada dua jawabannya. Pertama, dengan posisi di sebelah kiri, arah dari percikapn api akan ke depan dan terhalangi pelindung. Sehingga aman jika digunakan dalam jangka waktu lama, apalagi untuk memotong banyak plat besi. Kedua, posisi di sebelah kiri juga memudahkan kita melihat sudah sejauh apa hasil pemotongan dan mencegah mata gerinda terjepit plat besi yang sedang dipotong.
4) Cek Hasil Potong
Selalu cek hasil potong pada plat besi saat menggunakan gerinda. Pastikan mata gerinda tidak terjepit yang dapat mengakibatkan mata potongnya kalah dan pecah seperti yang banyak terjadi.
Semoga terbantu...
BalasHapus