KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT., karena penulisan makalah Meraih Kesuksesan dengan
Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja ini dapat kami susun dengan baik. Makalah
ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru kepada kami sebagai
upaya untuk mengkaji materi “Kemaharajaan VOC”. Makalah ini mungkin memiliki
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan.
Adapun
makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin, namun tidak lepas dari
semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Larangan, Agustus 2024
Penyusun
Tim
Penyusun
A. Latar Belakang
Sejarah VOC
didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 yang merupakan perusahaan Belanda yang
memiliki monopoli untuk aktivitas perdangan di Asia. Badan dagang Vereenigde
Oostindesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur Belanda
merupakan badan dagang yang istimewa kerena didukung oleh negara dan diberi
fasilitas-fasilitas tersendiri yang istimewa. Seperti halnya VOC diperbolehkan
memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan Negara-negara lain. Dengan kata
lain VOC adalah Negara dalam Negara. Selain itu VOC juga dianggap sebagai
perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham. Di Indonesia VOC memiliki
sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie
dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat
Nusantara lebih mengenal Kompeni adalah tentara Belanda karena penindasannya
dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
1. Bagaimana
sejarah lahirnya VOC?
2. Menjelaskan
masa kejayaan VOC?
3. Bagaimana
VOC mengalami kebangkrutan?
4. Tujuan
VOC dan Perkembangan VOC
5. Kebijakan
dan Kezaliman yang Dilakukan VOC di Indonesia
6. Reaksi
Rakyat Indonesia Terhadap Keserakahan dan Kezaliman VOC
7. Untuk
memahami bagaimana sejarah lahirnya VOC, masa kejayaan VOC, dan bagaimana VOC
menuju kebangkrutan.
VOC berdiri tahun
1602. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar
pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain
terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern). Kepemimpinan VOC
dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh
Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :
1. Dianggap
sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli
perdagangan
3. Mencetak
dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan
perjanjian
5. Menaklukkan
perang dengan negara lain
6. Menjalankan
kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan
pajak
8. Memiliki
angkatan perang sendiri
9. Mengadakan
pemerintahan sendiri.
Selain itu VOC juga
membuat perjanjian. Dengan Banten. Isi perjanjian itu antara lain:
1.
VOC berhak penuh atas perdagangan
di Banten dan Lampung.
2.
VOC berhsk turut campur dalam urusan
pemerintahan Banten.
3.
kekuasaan atas Cirebon di
serahkan kepada VOC
4.
Banten harus menanggung biaya perang.
Untuk
melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal
VOC antara lain:
1.
Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal
VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
2.
Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur
Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena
letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah berpusat
di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur
tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram, Banten,
Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang
dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan
kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia
VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di
Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Cara yang
dilakukan Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia adalah:
1. Melakukan
pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC
adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempahrempah kepada
pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai
di pelabuhan bebas Makasar.
2. Melakukan
Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah
mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen
berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!
3. Perjanjian
dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil
bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib
disebut Verplichte Leverantien
4. Rakyat
wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah
Contingenten
Seiring dengan
perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah – rempah ke tanaman
industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan
perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya
tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
Dalam melaksanakan
pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina
dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa
tahun lamanya.
Pada pertengahan
abad ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
1. Banyak
pegawai VOC yang curang dan korupsi
2. Banyak
pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.
3. Banyaknya
gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang
banyak
4. Pembayaran
Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan
VOC kekurangan
5. Bertambahnya
saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
6. Perubahan
politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan
liberal menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan alasan
di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta
gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng,
kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia. VOC dibubarkan dengan alasan :
1. Kesulitan
keuangan karena korupsi, banyaknya biaya untuk menggaji pegawai, membayar
deviden dan menghadapi peperangan di berbagai daerah.
2. Menghadapi
persaingan perusahaan dagang asing.
3. Berdirinya
Republik Bataaf yang menghendaki perdagangan bebas bukan monopoli.
D. Tujuan VOC dan Perkembangan VOC
1. Tujuan VOC
Terkait adanya
persaingan antarkongsi Belanda, maka Pemerintahan dan Parlemen Belanda
mengusulkan agar antarkongsi Belanda mendirikan sebuah perusahaan dagang yang
lebih besar. Pada tanggal 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan
kongsi dagang Belanda yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC). VOC didirikan di Amsterdam. Adapun tujuannya ialah :
a. Menghindari
persaingan yang tidak sehatantara sesame kelompok/kongsi pedangang Belanda yang
telah ada.
b. Memperkuat
kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang Negara lain.
c. Membantu
dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih
menduduki Belanda.
2. Perkembangan VOC
Orang-orang VOC
mulai menampakkan sifatnya yang congkak, kejam, dan ingin menang sendiri. VOC
ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya melalui monopoli perdagangan. VOC
mulai ikut campur dalam berbagai konflik antara penguasa yang satu dengan
penguasa yang lain. Beberapa kerajaan di yang Perubahan sikap VOC itu telah
menimbulkan kekecewaan bagi rakyat dan penguasa di Indonesia. Perubahan sikap
itu terutama sekali terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal VOC yang
kedua yaitu Jan Pieterzoon Coen.
Untuk dapat
menguasai Jayakarta, JP Coen kemudian membangun benteng-benteng di sekitar loji
VOC, sehingga loji semakin besar. Bahkan pada tahun 1619 VOC menyerbu dan
membakar kota Jayakarta. Di atas reruntuhan kota itu kemudian dibangun kota
baru yang dinamakan Batavia.
Dengan dibangunnya
benteng-benteng dan loji-loji sebagai pusat kegiatan VOC, maka jalur-jalur
perdagangan di kepulauan Nusantara telah dikendalikan oleh VOC. Untuk
mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia bagian
timur, khususnya Maluku, diadakan Pelayaran Hongi.
E. Kebijakan dan Kezaliman yang Dilakukan VOC di Indonesia
1. Kezaliman VOC
Selama di Indonesia, VOC memlakukan
hal – hal seperti berikut :
a. Merebut
pasaran produksi pertanian dan memonopoli perdagangan di Indonesia.
b. VOC
mendudukin tempat – tempat strategis
c. Melakukan
pemaksaan bahkan sampai diperangi apabila ada rakyat Indonesia yang tidak mau
bekerja.
d. Melakukan
tipu daya agar mendapat keuntungan dan kekuasaan sebesar – besarnya.
e. Ikut
campur dalam masalah kekerajaan.
F. Bentuk Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Keserakahan dan
Kezaliman VOC
1. Mataram Melawan VOC
Sultan Agung
bercita-cita mengusir orang-orang Belanda dari pulau Jawa. Pada tahun 1628
menyerang VOC di Batavia dipimpin Tumenggung Bahureksa. Gagal. Menyusul pasukan
Tumenggung Suro Agul-agul. Kyai Dipati mandurareja dan Kyai Dipati Upasanta,
menyerang benteng Holandia tetapi gagal.
Pada tahun 1629
pasukan Mataram kembali menyerang Batavia. Serangan gagal kembali. Namun pada
serangan kedua ini Gubernur Jenderal J.P. Coen meninggal.
Alasan-alasan Mataram
menyerang di Batavia diantaranya:
a. Belanda
dianggap merintangi cita-cita Sultan Agung
b. Belanda
merintangi hubungan dagang Mataram dengan Malaka
c. Belanda
berbuat kasar dalam berdagang
d. Kerajaan
Makasar menghadapi VOC
e. Ibukota
Makasar Sombapou merupakan bandar yang sangat strategis. VOC ingin
menguasainya.
Usaha yang
dilakukannya antara lain mengajukan permintaan kepada Sultan Makasar agar:
a. Makasar
menutup bandarnya bagi kapal-kapal asing kecuali VOC
b. Makasar
memberi hak monopoli kepada VOC
c. Melarang
kapal-kapal dagang Makasar membeli rempah-rempah di Maluku
d. Permintaan
tersebut ditolak Sultan, akhirnya perselisihan tidak bisa dihindarkan. Sebagai
raja, Sultan Hasannudin dengan gagah berani melawan VOC. Ia mendapat julukan
“Ayam Jantan dari Timur”. Tahun 1667 VOC berhasil menghasut raja Bone Aru
Palaka untuk melawan Makasar. Pertempuran hebat terjadi Juli 1667. Pasukan
Makasar harus menghadapi persekutuan VOC dan Aru Palaka.
Tahun 1667 bulan
November Sultan Hasannudin terpaksa harus menandatangani perjanjian Bongaya.
Isinya:
a. Makasar
harus mengakui monopoli VOC
b. Wilayah
Makasar diperkecil hingga tinggal Gowa
c. Makasar
harus membayar seluruh biaya perang
2. Perlawanan Banten terhadap VOC
Perlawanan rakyat
Banten terhadap VOC mulai berlangsung sejak VOC merebut Jayakarta (1629).
Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa, sejak
1651. Melihat perkembangan Banten VOC tidak senang, maka VOC dengan bantuan
putra raja (Sultan Haji) berhasil mengadu domba
Akhirnya Sultan
berserta Pangeran Purbaya terdesak dan melarikan diri. Tetapi Sultan dapat
ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran Purbaya menyingkir ke Periangan.
Perlawanan rakyat
Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Perlawanan rakyat
Banten terhadap VOC membawa akibat:
a. Banten
dikuasai VOC
b. VOC
berhak campur tangan penuh dalam pemerintahan
c. Hak
kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan
d. Biaya
perang harus ditanggung Banten
3. Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC
Trunojoyo adalah
putra bupati Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata melakukan perlawanan
karena Sultan Amangkurat I memerintah secara sewenang-wenang dan bekerjasama
dengan VOC. Trunojoyo dibantu Karaeng Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan
lain-lain. Pengganti Angkurat I yaitu Amangkurat II meminta bantuan VOC. Di
bawah pimpinan kapten Jonker, tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh
Amangkurat II
Perlawanan Untung
Suropati
Untung Suropati mantan serdadu VOC tidak tega melihat
bangsanya diperlakukan sewenang-wenang oleh serdadu VOC. Ia mengangkat senjata.
Perlawanannya berlangsung antara tahun 1658-1706. Ia bekerjasama dengan Sunan
Amangkurat III(Sunan Mas)
Setelah menemukan
daerah penghasil rempah – rempah, perdaganganpun meningkat. Untuk menghindari
persaingan antarpedagang satu bangsa dibentuklah kongsi dagang. Dalam bab ini,
maka Belanda mendirikan VOC di Indonesia.
Awalnya VOC
dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas yang berkedudukan di Amsterdam. VOC didirikan
untuk mencari keuntungan sebanyak – banyaknya hingga akhirnya menjadi kongsi
penjajah. Mulailah bercokol kolonialisme dan imperialism di Indonesia.
Pada kejayaannya,
wilayah kekuasaannya meluas sehingga menimbulkan masalah dalam manajemen
pemerintahan. Pengawasan tidak lagiberjalan lancar. Pengurus VOC mulai hidup
bermewah – mewahan dan adanya korupsi. Sehingga utang VOC meningkat dank as
habis untuk membiayai perang. VOC mulai mengalami kebangkrutan. Pada tanggal 31
Desember 1799, VOC dibubarkan.
1.
Sekian dari makalah saya tentang
Kemaharajaan VOC di jaman penjajahan - penjajahan yang telah saya buat dengan
lumayan susah.
2. Banyak
sekali halangan yang saya alami dalam pembuatan makalah ini, dan saya berhasil
melewatinya sampai sekarang.
3. Saya
membuat makalah ini dengan susah-payah dan berharap mendapatkan sesuai dengan
apa yang telah saya buat untuk makalah ini.
4. Sekian
dari makalah saya bila ada salah pengetikan kata yang saya buat, saya ucapkan
terimakasih atas perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/voc-sejarah-pembentukan-hingga.html
http://si766hi.wordpress.com/2009/02/18/sejarah-berdirinya-voc/
http://hikmat.web.id/sejarah-kelas-xi/latar-belakang-berdirinya-voc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat