BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Semua planet di
tata surya mempunyai minimal satu satelit, seperti Bumi. Satelit alami Bumi
adalah Bulan. Sedangkan beberapa planet lain seperti Mars, Jupiter, dan
Saturnus mempunyai lebih banyak satelit. Mengutip NASA, satelit adalah sebuah
obyek yang bergerak mengelilingi obyek yang lebih besar. Biasanya, istilah
satelit digunakan untuk menyebut benda buatan manusia. Mesin-mesin satelit
diluncurkan ke luar angkasa, orbit Bumi atau benda-benda di angkasa. Bulan
disebut sebagai satelit Bumi karena bergerak mengelilingi Bumi. Bulan disebut
sebagai satelit alami Bumi (Earth's natural sattelite). Satelit alami adalah
benda langit di luar angkasa yang mengorbit mengelilingi benda yang lebih
besar.
Bulan merupakan
satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan
mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km.
Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari. Kala
revolusi bulan adalah 27 1/3 hari, waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu
bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai
bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29
½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis.
Bulan sideris dan
sinodis menjadi berbeda
akibat adanya revolusi
bumi.
Selain berevolusi
mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan
persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan
bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi
terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana Bentuk dan Ukuran Bulan?
2. Bagaimana
dan apa saja Fase Bulan?
3. Jenis-jenis gerhana bulan?
4. Bagaiamana Proses Terjadinya Gerhana Bulan ?
5. Apa saja Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap
Bumi
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPAS
2. Agar siswa dan siswi SMK BP Dukuhwaru mendapat
pengetahuan tentang Bulan sebagai satelit bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan
merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya.
Bulan juga merupakan satelit alami
terbesar di Tata Surya menurut ukuran planet yang
diorbitnya, dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan massa 1⁄81 (1.23%)
dari Bumi. Di antara satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit terpadat kedua
setelah Io, satelit Jupiter.
Bulan berada
pada rotasi sinkron dengan Bumi, yang
selalu memperlihatkan sisi yang sama pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai
oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di antara dataran
tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang
menonjol. Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari.
Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya
gelap, dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari
aspal cair. Sejak zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang
teratur telah memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa,
penanggalan, seni,
dan mitologi. Pengaruh gravitasi
Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di
lautan dan pemanjangan waktu pada hari di Bumi.
Jarak orbit Bulan dari Bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari
diameter Bumi, yang menyebabkan ukuran Bulan yang muncul di langit hampir sama
besar dengan ukuran Matahari, sehingga memungkinkan Bulan untuk menutupi Matahari
dan mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total.
B. Bentuk dan Ukuran Bulan
Bulan berbentuk
bulat dengan massa 7,4 x 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah
bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. massa bulan yang kecil
menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya
tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan
molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.
Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
1. Di
bulan tidak ada kehidupan.
2. Permukaan
di bulan sangat kasar (berlubang) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada
yang menahan.
3. Suara
tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium
tempat perambatan suara.
4. Langit
bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari
yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru.
C. Fase Bulan
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan tersebut
adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,
kuartir ketiga, kuartir
keempat.
Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang
terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak,
kemudian
muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14
atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah). Berikut adalah fase-fase bulan:
1.
Fase Bulan Baru
Pada fase ini
bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan
yang
mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak
mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi
2. Kuatrir
Pertama 7 3/8 hari
Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada
posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat
cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram
sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan
sabit.
3. Bulan
Purnama 14 3/4 hari
Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris
dengan bumi berada di tengah. Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya
mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh
4. Kuartir
Ketiga 22 1/8 hari
Bulan, Bumi dan Matahari berada dalam
posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang
mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara
bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.
5. Kuartir
ke empat 28 1/2 hari
Dikuartir ke empat bulan
menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan
standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah
D. Perputaran Bumi
Pada saat
mengitari bumi, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus. Yaitu berputar pada
sumbunya (rotasi), mengitari bumi (revolusi), dan bersama-sama bumi mengitari
matahari. Hal yang unik pada gerakan bulan adalah periode revolusi bulan sama
dengan periode rotasinya. Itulah sebabnya permukaan bulan yang menghadap ke
bumi tetap. Waktu yang diperlukan oleh bulan dalam mengitari bumi sampai tampak
seperti semula disebut bulan sinodis. Periode bulan sinodis adalah 29,5 hari.
Hal inilah yang menyebabkan muka bulan yang terlihat dari bumi hanya sebelah,
sedangkan belahan yang lain tidak pernah tampak dari bumi. Adapun waktu yang diperlukan
bulan untuk mengelilingi bumi sebesar 360o (kembali ke kedudukan semula)
disebut bulan sideris. Periode bulan sideris adalah 27 ,3 hari.
E. Jenis-jenis
gerhana bulan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total adalah fenomena alam ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis
lurus dan bulan berada tepat pada umbra Bumi, sehingga tidak ada sinar Matahari
yang dapat dipantulkan ke Bulan. Gerhana bulan total biasa disebut dengan blood
moon (bulan darah), karena warna kemerahan. Warna tersebut merupakan akibat
dari cahaya Matahari yang terbias oleh atmosfer Bumi dan mencapai permukaan
Bulan.
2. Gerhana
Bulan Sebagian
Gerhana bulan
sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika Bumi tidak
seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar Matahari. Sebagian permukaan Bulan
masuk ke daerah penumbra, sehingga Matahari masih bisa menyinari sebagian
permukaan Bulan.
3. Gerhana
Bulan Penumbra
Gerhana Bulan
Penumbra adalah ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Hal ini akan
membuat Bulan hanya akan masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat
puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Gerhana Bulan merupakan fenomena alam yang terjadi ketika sebagian atau
keseluruhan penampang Bulan tertutupi oleh bayangan Bumi. Gerhana Bulan terbagi
menjadi tiga macam yakni Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian, dan
Gerhana Bulan Penumbra. Gerhana Bulan Sebagian terjadi ketika Bumi tidak
seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar Matahari. Sebagian permukaan Bulan
berada di daerah penumbra, sehingga masih tersisa sebagian sinar Matahari
sampai ke permukaan Bulan.
Sementara itu, Gerhana Bulan Total terjadi ketika seluruh bayangan umbra
Bumi jatuh menutupi Bulan, sehingga Matahari, Bumi, dan Bulan dalam satu garis
yang sama. Hal ini berbeda dengan Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi ketika
seluruh bagian bulan terletak di penumbra Bumi. Sehingga gerhana Bulan Penumbra
akan mengakibatkan bulan akan tampak menjadi lebih redup dengan warna yang
suram.
F. Proses
Terjadinya Gerhana Bulan
Proses terjadinya gerhana bulan dimulai ketika Bulan yang bersinar terang
tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan Bumi. Setelah itu
lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup sebagian dan semakin lama
Bumi akan terlihat menyabit. Setelah bumi menyabit Bulan akan menghilang karena
tertutup bayangan Bumi, saat inilah Bulan terlihat seperti menghilang. Kemudian
kita akan menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan
menghilang.
Munculnya Bulan dimulai dari bentuk bulan sabit, kemudian akan terlihat
setengah dan lama-kelamaan akan terlihat utuh sehingga tampak bulat seperti
semula. Proses gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan gerhana
matahari.
G. Revolusi
dan Rotasi Bulan
1. Revolusi
Bulan Terhadap Bumi
Bulan sebagai satelit alami juga melakukan gerakan revolusi terhadap bumi
atau mengelilingi bumi secara penuh. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk
melakukan gerakan satu kali revolusi taitu 29,5 hari atau satu bulan. Maka dari
itu, permukaan bulan selalu sama jika dilihat dari bumi.
Akibatnya, bulan memiliki fase atau kenampakan yang berubah-ubah sesuai
dengan cahaya yang diterima. Enggak hanya itu saja, pasang surut air laut juga
dapat dipengaruhi oleh adanya gerakan revolusi bulan terhadap bumi.
2. Rotasi
Bulan
Rotasi Bulan Bulan adalah satelit bumi tetapi bulan berotasi seperti
planet lainnya di sistem tata surya. Bulan berputar pada orbitnya sehingga kita
akan selalu melihat sisi bulan yang sama sesuai dengan fasenya. Rotasi bulan
pada orbitnya terjadi sekali selama 27 hari tetapi untuk berganti bulan baru
membutuhkan waktu selama 29,5 hari. Bulan berotasi dari barat ke timur.
Dilansir dari Space proses ini membuat bulan nampak tak bergerak sama sekali
dan selalu berada di tempat yang nyaris sama, peristiwa ini disebut sebagai
synchronous rotation. Bagian bulan yang menghadap bumi biasa disebut sebagai
sisi dekat atau near side sedangkan bagian bulan yang membelakangi bumu disebut
sisi jauh atau far side. Sehingga banyak terdapat dongeng tentang sisi gelap
bulan yang tidak terlihat dari Bumi.
H. Pengaruh
Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi
Seperti halnya gravitasi bulan
mempengaruhi gelombang laut di bumi, gravitasi bumi juga mempengaruhi bulan,
hal ini menyebabkan adanya gelombang friksi yang memperlambat rotasi bulan.
Selain itu juga akibat adanya rotasi dan revolusi bulan juga mengakibatkan
adanya pergeseran penanggalan berdasarkan fase bulan. Rotasi dan revolusi bulan
juga akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan, hal ini terjadi ketika bula,
bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus. Peristiwa gerhana bulan
biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit karena bulan tidak berhenti
berotasi.
1. Jumlah
Hari Setiap Bulan
Sebelumnya sudah dijelaskan bahkan lintasan orbit bulan tidak melingkar,
tetapi elips. Hal ini membuat jumlah hari di setiap bulannya berbeda. Terkadang
revolusi bulan menyebabkan jumlah tanggal lebih banyak maupun sedikit. Dalam
beberapa waktu, bulan bisa berevolusi selama 29,18 atau 29,53 hari. Bahkan bisa
hingga 29,93 hari. Oleh karena itu, tanggalan berbasis bulan seperti kalender
Hijriah hanya memiliki tanggal hingga 30. Ini terjadi karena sistem perhitungan
berdasarkan tampilan bulan yang terlihat dari Bumi akibat revolusinya.
2. Pasang
Surut Air Laut
Akibat revolusi bulan juga mempengaruhi tinggi rendahnya air laut. Dari
segi gravitasi, Bumi dan bulan sebenarnya saling menarik dengan gaya gravitasi
masing-masing. Revolusi bulan di Bumi akan mengakibatkan terjadinya pasang
surut air laut. Fenomena ini terjadi karena bulan menarik permukaan Bumi yang
menghadap ke arahnya, sehingga lautan yang berhadapan dengan bulan mengalami
pasang.
3. Perubahan
Bentuk Bulan
Anda pastinya sudah mengetahui bahwa bentuk bulan tidak selalu sama. Hal
ini ternyata juga merupakan akibat dari adanya revolusi bulan.
Jika mengamatinya secara rutin, maka permukaan bulan yang terlihat dari
Bumi mengalami perubahan bentuk, terkadang sabit, separuh lingkaran, atau
bahkan purnama penuh. Sesekali juga bulan penuh dapat terjadi bersamaan dengan
fenomena supermoon. Karena bulan mengandalkan cahaya Matahari untuk kemudian
memantulkannya ke Bumi, maka revolusi bulan sangat berpengaruh terhadap
penampakannya.
Sisi bulan yang mendapat pancaran cahaya Matahari akan berubah dari waktu
ke waktu. Posisi bulan di antara Bumi dan matahari membuat bulan mendapatkan
cahaya di sisi yang tidak menghadap Bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bulan, Bumi,
Matahari dan planet-planet di tata surya merupakan ciptaan Allah SWT. Proses
penciptaan Bumi dan langit pun dijelaskan dalam Al-Qur'an. Termasuk tentang
Bulan.
Bulan adalah benda
langit yang terdekat sekaligus satelit Bumi. Dikatakan sebagai satelit, karena
bukan tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri melainkan memancarkan cahaya
dari Matahari. Bukan hanya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, Bulan juga
berputar mengelilingi Bumi.
Selain gerhana
Matahari, revolusi bulan juga menyebabkan gerhana bulan. Sama seperti gerhana
Matahari, ketika posisi Bumi, Matahari, dan bulan sejajar akan menyebabkan
fenomena gerhana bulan terjadi. Bumi yang berada di antara bulan dan Matahari
akan menghalangi cahaya Matahari yang bulan pantulkan. Hasilnya, cahaya akan
tertutupi dan menghasilkan bayangan bernama umbra. Adapun sisi bulan yang
berhasil terpantul bernama penumbra.
Akibat revolusi bulan
terhadap Bumi ini dapat menjadi bukti nyata bahwa keduanya saling berhubungan
dan saling mempengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
· https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/13/195943969/rotasi-dan-revolusi-bulan-terhadap-bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat