PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan
internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua
negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international
trade dan telah ada sejak pertengahan.
Lebih
jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan
tersebut telah disetujui oleh keduanya. Contohnya seperti ketika Grameds
berbelanja barang impor-impor dari marketplace tertentu.
Selain
pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan
pengertian perdagangan internasional. Menurut Wahono, perdagangan internasional
merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih dari
satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok. Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian
terbentuklah hubungan ekonomi antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga
bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
- Terjadinya
pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara
lain yang telah menjalin kerja sama.
- Terbentuknya
hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
- Terjadinya
pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan
dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta
memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi,
sosial, hingga politik suatu negara. Di beberapa negara, perdagangan
internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan Gross
Domestic Product atau GDP.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral,
perdagangan internasional regional serta perdagangan internasional
multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional
dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor,
konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.
B. TUJUAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan
internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross
Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan
untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual
oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.
Namun, untuk
mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku
terkait jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan
internasional dan banyak hal lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan
Internasional. Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga
memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
1. Mempengaruhi stabilitas harga barang
ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara
pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai
meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga
dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
2. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor
yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan
pengadaan barang maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara
dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan
pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan
tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya
angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah
pihak.
3. Menaikan Devisa Negara
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor
maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula
sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal
ini.
4. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional
bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang
tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya
maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor
produksinya saja.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat
negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi
terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang
mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan
negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu pula
sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh
kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara
lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud.
Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah
satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta
Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi
kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan
negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk,
negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan
kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan
yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang
didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar
negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan
spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam yang digunakan untuk
mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya
adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar
sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin
produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu
mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga
produk maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi
memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum
diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama
dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa
mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan
menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan
vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
C. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Dapat menciptakan efisiensi serta
spesialisasi
Perdagangan
internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang
ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki
penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga
dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke
negara lain.
2. Membentuk hubungan persahabatan antar
negara
Dengan
menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi
persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara
tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain
seperti bidang budaya, politik hingga militer.
3. Mentransfer ilmu pengetahuan serta
teknologi
Perdagangan
internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis
teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih
membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di
negara pengimpor.
4.
Dapat
menstabilkan harga
Secara
tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar
di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan
barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui
mengimpor barang. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki
persediaan barang yang berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang tersebut
turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang memiliki stok
berlebih.
5. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan
perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang
menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat
melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta
konsumen.
Ketiga
pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan
dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur
ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar
negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan
mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan
devisa negara.
6. Dapat mengurangi pengangguran
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan
permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan maksimal.
Oleh
karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di negara tersebut.
D. KERUGIAN DARI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Berikut kerugian-kerugian yang akan
dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.
- Kemudahan
mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan
sektor industri dalam negeri.
- Barang
impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
- Untuk
memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
- Terlalu
bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
- Persaingan
industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
E. CONTOH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Perdagangan internasional ekspor
Kegiatan
ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia.
Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain
sebagainya.
Selain
ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang
dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri
tetangga. Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya
adalah ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang
lokal. Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi
pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace
yang marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.
2. Perdagangan internasional impor
Kebalikannya
dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu
barang maupun jasa dari negara lain. Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia
juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya.
Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering melakukan
impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.
3. Perdagangan internasional barter
Barter
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan
oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan
barang yang dibarter tersebut.
Contohnya
kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber
daya alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara
tersebut. Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain
sebagainya. Barter yang dilakukan dalam kegiatan perdagangan internasional
tentu sudah melalui kesepakatan antar negara yang bekerja sama.
4. Perdagangan internasional konsumsi
Perdagangan
internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan
barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya menjual
atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan
perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi.
Contohnya
adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang
menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan
produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
F.
KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Ada delapan kebijakan perdagangan
internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tarif,
merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
- Subsidi
ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan
yang akan menjual barang ke luar negeri.
- Pembatasan
impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang
diperbolehkan untuk diimpor.
- Pengekangan
ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara
sukarela.
- Persyaratan
kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
- Subsidi
kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
- Pengendalian
pemerintah.
- Hambatan
birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk membatasi impor.
G. FAKTOR PENGGERAK PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perdagangan
internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan
atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti
pengangkutan, pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain.
Terjadinya perdagangan internasional harus didasari dengan kepercayaan dan
saling memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor
penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:
1. Perbedaan sumber daya alam
Adanya
perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga
menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu,
perdagangan internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan kualitas
produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek)
Setiap
negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
berbeda-beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan
perdagangan internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal
dengan negara lain.
3. Terjadinya kelebihan produksi
sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika
suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik
di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang
tersebut dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan
keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan
internasional.
4. Warga negara lain memiliki
ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan
globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang
menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan
internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan
warga dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja
sama dengan negara lain
Salah
satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan
perdagangan internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua
negara atau lebih akan mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja
sama seperti ini maka hubungan antar negara bisa berjalan dengan baik.
6. Adanya kemajuan telekomunikasi,
informasi, dan transportasi
Kemudahan
informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara
lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah
diketahui oleh negara lain maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam
negeri sehingga pariwisata dalam negeri akan memperoleh keuntungan.
7. Memperluas pasar
Dengan
memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain
sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau
pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti
dalam melakukan perluasan pasar.
Dengan
memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat
mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau
diunggulkan. Bukan hanya itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar
sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual dan bisa mempelajari teknik
produksi dari negara modern dari negara lain.
H.
FAKTOR
PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Meskipun
perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan
internasional masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak
faktor yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut
faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
1. Nilai tukar yang berbeda
Setiap
negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat
fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang
dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah
transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga
perdagangan internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa
negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi
terhambat. Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat
masuknya produk impor ke dalam negeri.
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam
hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan
kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses
perdagangan internasional menjadi terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang
terlalu lama
Kegiatan
ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan
internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada
suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama.
Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam
perdagangan internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang
rendah
Kualitas
sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal.
Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara
tersebut bisa memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan
atau tidak ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam
perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada
suatu negara
Pada
saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun,
perkembangan ini menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan
internasional karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi
akses ketika melakukan perdagangan internasional.
I.
PASAR BEBAS
Pengertian Pasar
Bebas
Pengertian pasar bebas
adalah pasar yang penjual dan juga pembelinya mempunyai kebebasan untuk
memutuskan kebijakan perdagangan. Sederhananya, semua bentuk kebijakan yang
berlaku tidak dibuat berdasarkan patokan, campur tangan, atau paksaan dari
pihak manapun, termasuk pemerintah. Apabila kita telaah melalui Wikipedia, maka
pengertian pasar bebas adalah pasar ideal, yang didalamnya semua keputusan
ekonomi dan aksi oleh individu yang berkaitan dengan uang, barang, dan juga
jasa adalah sukarela. Pasar bebas ini di advokasikan oleh pengusul ekonomi
liberalisme.
Sementara itu, fokus dari
praktik pasar bebas ini adalah melakukan produksi dan jual beli, baik itu barang atau jasa tanpa
melibatkan campur tangan pemerintah. Produsen mempunyai kuasa penuh untuk
menentukan harga jual produk ataupun jasanya sesuai dengan mekanisme pasar
secara alami.
Tujuan Pasar Bebas
Dengan adanya kebijakan
tanpa adanya diskriminasi perdagangan luar negeri, maka pasar bebas mempunyai
beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan
Pendapatan Negara
Dengan adanya perdagangan
yang tidak hanya ada di dalam negeri, maka hal itu akan membantu meningkatkan
potensi yang ada di suatu negara untuk memiliki pasar yang lebih luas lagi.
Untuk itu, kegiatan mengekspor dari luar negeri ini dilakukan untuk dapat
memperoleh nilai transaksi jual beli yang lebih besar.
2. Meningkatkan
Perekonomian Negara
Dengan melakukan kegiatan
ekspor, negara tentunya akan memperoleh pasar yang lebih besar lagi. Oleh
karena itu, pasar bebas ini merupakan sebuah peluang besar untuk setiap
produsen dari dalam negeri untuk dapat meningkatkan produksi dan kualitas
produksi supaya bisa memenangi pasar internasional.
3. Memperluas
Pasar
Sistem perdagangan yang
lebih terbuka ke berbagai negara tentunya bisa memperluas konsumen pada sebuah
produk. Bahkan, produk dari barang ataupun jasa mempunyai potensi untuk dapat
lebih laku di negara lain dibandingkan di negara asalnya.
4. Menciptakan
Transfer of Technology
Besar kemungkinan bahwa
Transfer of Technology ini juga bisa lahir karena adanya pasar bebas. Mengapa?
Karena teknologi yang ada di dalam negara maju tentunya akan lebih canggih
dibandingkan dengan yang ada di negara berkembang. Dengan adanya pasar bebas,
maka negara berkembang dapat merasakan dan menggunakan kecanggihan teknologi yang
lahir di negara maju.
5. Memenuhi
Kebutuhan dalam Negeri
Kebutuhan dan keperluan
dalam negeri akan bisa terpenuhi dengan tepat dengan adanya pasar bebas.
Mengapa? Karena beberapa barang mungkin saja akan sulit untuk diproduksi atau
diperoleh dalam negeri. Untuk itu, negara yang melakukan kegiatan impor barang
dari luar negeri dapat memenuhi kebutuhannya dengan lebih mudah.
Ciri-ciri Pasar
Bebas
Setidaknya, ada empat
ciri-ciri pasar bebas yang perlu dipahami, mulai dari pelakunya, pembagian
kelas, persaingan dagang, dan juga terbatasnya campur tangan pemerintah.
Apabila dijabarkan secara lebih lengkap, berikut ini adalah ciri-ciri dari
pasar bebas, antara lain:
1. Bisa Dijalankan
oleh Siapa Saja
Tidak seperti yang ada di dalam sistem ekonomi
terpusat, dimana pelaku pasar bebas bersifat terbuka. Pasar bebas bisa
dilakukan secara individu, komunitas, ataupun perusahaan besar sekalipun.
2. Ada Pembagian
Kelas
Pembagian kelas ini menjadi salah satu ciri yang
paling menonjol dari pasar bebas, yakni dibedakan berdasarkan kelas pekerja dan
juga kelas pemilik modal. Kedua kelas tersebut bisa dipilih sesuai dengan
kebutuhan.
3. Adanya
Persaingan untuk Memperoleh Keuntungan Besar
Persaingan untuk memperoleh keuntungan pastinya bukan
hal asing dalam sebuah bisnis. Persaingan tersebut secara tidak langsung
mendorong pelaku bisnis menjadi lebih terpacu dalam menjalankan bisnisnya di
pasar bebas.
4. Campur Tangan
Pemerintah Terbatas
Tidak seperti yang ada di dalam sistem ekonomi
terpusat, pemerintah mempunyai batasan tertentu untuk ikut campur di dalam
kegiatan pasar bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat