Cari Materi

Pengikut

20 Oktober 2024

LAPORAN PROJEK PEMBUATAN SISTEM INJEKSI SEDERHANA

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sebuah sistem suplai bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang ideal sesuai kebutuhan kendaraan, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. Aplikasi sistem EFI pada sepeda motor diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dengan proses pembakaran yang lebih sempurna sehingga menghasilkan kadar emisi gas buang yang rendah dengan performa mesin maksimal. Seperti teknologi lainnya, sistem EFI dapat mengalami penurunan performa. Penurunan performa yang umumnya terjadi diakibatkan oleh adanya kotoran yang mengendap pada lubang injektor.

Akibat dari penyumbatan tersebut, injector menjadi kurang maksimal saat proses pengkabutan, sehingga mengakibatkan turunnya performa mesin. Kotoran yang mengendap injector berasal dari penggunaan jenis bahan bakar yang berkualitas buruk. Hal tersebut terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Aziz, Hasmoro, dan Atmaja tahun 2011 tentang “Pengaruh Pembentukan Deposit Pada Injector Terhadap Debit Aliran Bahan Bakar Pada Motor Bensin” dengan mengambil objek motor bensin 1 silinder Supra X 125 PGM-FI disimpulkan bahwa daya indikator (Ni) terbesar sebesar 7,96 HP sedangkan untuk daya efektif (Ne) sebesar 6,77 HP.

Pemakaian bahan bakar indikator (Fi) 0,16 liter/HP jam, pemakaian bahan bakar efektif (F) 0,19 liter/HP jam, pemakaian bahan bakar tiap jam (Fh) 1,3 liter/jam. Penelitian tersebut juga menggunakan 3 jenis bahan bakar yang berbeda, dan disimpulkan bahwa jenis bahan bakar yang menghasilkan deposit paling sedikit adalah jenis Pertamax Plus. Sedangkan yang paling banyak menghasilkan deposit adalah jenis Premium. Untuk menjaga performa yang dihasilkan oleh kendaraan perlu 2 dilakukan pemeliharaan dengan cara membersihkan bagian katup, injektor dan ruang bakar kendaraan. Untuk membersihkan injektor, pada umumnya mekanik mengenal tiga cara yang umum digunakan. Cara pertama dengan menambahkan cairan fuel injector cleaner ke dalam tangki berisi bahan bakar. Cara kedua adalah dengan menggunakan gelombang ultrasonik dengan alat bantu yang disebut Ultrasonic Injector Cleaner & Tester dan cara pembersihan injektor yang ketiga adalah dengan menggunakan metode Infuse Cleaner.

Walaupun pembersihan injektor dengan cara yang pertama dianggap praktis dan terjangkau, namun penambahan fuel injector cleaner yang tidak sesuai ke dalam tangki bahan bakar dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kerusakan komponen mesin seperti pernyataan Muhamad Sanda, selaku manager valiant jaya motor (klinik motor injeksi) bahwa, “Tidak semua cairan injector cleaner yang ada di pasaran baik digunakan. Karena dikhawatirkan ada produk yang mengandung unsur kimia tertentu secara berlebihan atau tidak sesuai spesifikasi. Sebab bisa membuat sensor - sensor di throttle body serta beberapa komponen mesin lain jadi terganggu.

Jika jumlahnya sesuai takaran, tidak menimbulkan efek negatif. Tapi jika takarannya tidak tepat, akan berdampak kurang baik pada komponen mesin. Seperti piston ring mudah aus, karet selang injector mengalami deformasi atau perubahan bentuk sehingga mengakibatkan tekanan fuel pump berubah (standar Honda Beat FI 294 Kpa). Selain itu, adanya pengendapan atau sisa komponen kimia injector cleaner di dalam fuel tank juga dapat memicu timbulnya korosi”.

 

1.2    Batasan Masalah

1.    Pada Pembuatan Projek Kali Ini Menggunakan Bahan Bakar Bensin Pertalite Dengan nilai Isooktananya adalah 90 .

2.    Sistem Ini tidak Di control Oleh Ecu Hanya Memanfaatkan Flasher Sebagai Resolosi Waktu Penyemprotan

3.    Potensi Mengalami Kerusakan Sangat Tinggi karena menggunakan Bahan seadannya.

Dengan membatasi masalah pada hal-hal di atas, laporan akan tetap fokus dan memberikan informasi yang relevan serta mendalam tentang pembuatan Sistem Injeksi Sederhana

 

1.3    Rumusan Masalah

1.      Apa saja komponen-komponen utama yang dibutuhkan untuk membangun sistem injeksi bahan bakar sederhana, dan bagaimana mengintegrasikannya dengan mesin kendaraan

2.      Bagaimana memastikan keamanan dan kehandalan sistem injeksi, serta mengidentifikasi dan menanggulangi potensi risiko atau kegagalan dalam operasionalnya?

 

1.4    Manfaat

1.      Mahasiswa

a.       Pengalaman Praktis: Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem teknologi yang relevan dengan bidang studi mereka, terutama jika terkait dengan rekayasa, teknik otomotif, atau teknologi kendaraan.

b.      Kreativitas dan Inovasi: Proyek ini dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam mencari solusi untuk tantangan teknis dan inovasi dalam merancang sistem yang efektif dan efisien.

2.      Dosen

a.       Pengembangan Keterampilan Riset Mahasiswa: Proyek ini dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan riset mereka, dari perencanaan proyek hingga pelaksanaan dan pelaporan hasil.

b.      Menggali Pengetahuan Lanjutan: Dosen dapat menggunakan proyek ini sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi konsep-konsep tingkat tinggi dan mendalam terkait dengan sistem injeksi bahan bakar, serta menstimulasi minat mahasiswa dalam riset lebih lanjut.

 

3.      Masyarakat

a.       Penelitian dan Pengembangan Lokal: Pembuatan sistem injeksi bahan bakar sederhana dapat menjadi bagian dari upaya penelitian dan pengembangan lokal di mana solusi-solusi inovatif dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

b.      Edukasi dan Kesadaran Teknologi: Proyek ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang teknologi modern, khususnya dalam hal efisiensi bahan bakar, emisi gas buang, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

 

1.5    Tujuan

Tujuan dari laporan ini yang diambil adalah:

1.      Umum

a.    Untuk memberikan informasi bagi masyarakat

b.    Untuk memberikan Edukasi Bedanya flasher racing dan standar Dalam Penerapan projek Sebagai Media

2.         Khusus

a.    Untuk memenuhi tugas dari dosen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1    Pengertian Sistem EFI

EFI merupakan kepanjangan dari electronic fuel injection yang berupa sistem elektronik untuk penyemprotan bahan bakar. EFI sendiri berupa teknologi terbarukan yang sudah mulai digunakan pada kendaraan-kendaraan keluaran terbaru. Pada mesin kendaraan lawas sistem electronic fuel injection efi adalah sistem karburator yang mulai ditinggalkan karena komponennya belum kompatibel untuk kerja kendaraan sekarang.

Secara spesifiknya, EFI merupakan sistem elektronik penghasil campuran bahan bakar dengan udara secara ideal. Ketika menggunakan EFI, mesin kendaraan akan lebih efektif karena memperoleh pembakaran sempurna dari campuran udara dan bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin. Hasil dari proses inilah yang nantinya digunakan kendaraan untuk kerja mesin dan menjadikan tenaga gerak kendaraan.Pada mulanya, EFI ini masih dikembangkan oleh Suzuki dengan nama yang berbeda, tapi menggunakan prinsip kerja yang sama dan sebutannya tidak serupa. Penggunaan sistem terbarukan ini juga karena kelebihan dan banyak maksud lainnya yang akan dibahas pada poin selanjutnya.

Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal berdasarkan jumlah dan suhu udara yang masuk, putaran mesin, kecepatan kendaraan, suhu air pendingin, posisi katup throttle gas, kondisi gas buang 24 pada exhaust pipe serta sistem kontrol lainnya, termasuk sistem pengapian Electronic control advanced (ESA) untuk menentukan ignition timing berdasarkan sinyal dari barbagai sensor dan Idle speed control (ISC) untuk mengontrol putaran mesin idle yang optimal pada setiap kondisi

 

Gambar.1 Sistem Injeksi Secara Umum

 

2.2    Komponen Sistem EFI

Sistem EFI terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan sebagai input, proses dan output seperti halnya pada komputer. Sensor merupakan komponen input pada sistem EFI, yaitu berfungsi untuk mendeteksi berbagai macam kondisi mesin dan kondisi pengendaraan mobil sebagai input data pada ECM

Gambar.2 Komponen system EFI

Sensor-sensor tersebut diantaranya : Air flow meter atau manifold absolute presure yang berfungsi untuk mendeteksi massa udara intake atau tekanan manifold, Crankshaft position sensor untuk mendeteksi sudut cranksahft dan putaran mesin, Camshaft position sensor untuk mendeteksi sudut standar camshaft dan timing, water temperature sensor yang 25 mendeteksi suhu cairan pendingin mesin, sensor posisi throttle untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve, serta sensor oksigen untuk mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buang.

 Electronic Control Modul (ECM) merupakan alat untuk memproses data dari berbagai sensor yang digunakan sebagai kalkulasi untuk memerintahkan seluruh kerja dari sistem EFI berdasarkan input data dari berbagai sensor. Kemudian hasil dari proses tersebut berupa output sinyal yang dikirim keberbagai actuator seperti : Injector, ignition coil, oil control valve, vacum switching valve dan pompa bahan bakar untuk menjalankan sistem agar dapat beroperasi sebagai satu kesatuan sistem EFI pada mesin bensin. Kemudian semua komponen tersebut, sensor, ECM dan acuator dihubungkan dengan wire hardness untuk saling beroperasi.

 

2.3    Prinsip Cara Kerja Sistem EFI

Sistem EFI terdiri dari berbagai macam sensor untuk mendeteksi kondisi aktual kerja mesin dan kendaraan. Berdasarkan hasil dari deteksi sensor-sensor tersebut, sinyal dikirimkan ke ECM sebagai input data. Selanjutnya ECM mengkalkulasikan volume injeksi bahan bakar yang optimal dengan memerintahkan injektor untuk menginjeksikan volume bahan bakar yang cukup. Selama beroperasi pada kondisi pengendaraan normal, ECM mesin menentukan volume injeksi bahan bakar untuk mencapai rasio teoritis antara udara dan bahan bakar. Kontrol ini digunakan untuk mengatur tenaga, konsumsi bahan bakar dan kadar gas buang yang baik secara simultan agar diperoleh efisiensi bahan bakar dan emisi yang ramah lingkungan.

Gambar.3 Prinsip Kerja Sistem EFI

 

Pada kondisi pengendaraan lainnya, misalnya selama pemanasan mesin, akselerasi, deselerasi, atau bebanmesin berat, ECM mesin mendeteksi kondisi-kondisi tersebut dengan berbagai sensor dan mengatur volume injeksi bahan bakar untuk menjamin campuran udara-bahan bakar yang optimal.

 

2.4    Bahan dan Alat yang di gunakan

1.      Injektor

           Injektor digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar yang diatur oleh flasher pada pembuatan projek kali ini.

Gambar 1. Injektor

 

 

 

2.      Flasher Standar

          Flasher Digunakan Sebagai Otak untuk mengatur resolusi waktu saat penyemprotan bahan bakar Resolusi Waktu sudah Ditetapkan Sesuai standar.

Gambar 2. Flasher Standar

 

3.      Flasher Racing


       Flasher Racing Digunakan Sebagai Otak untuk mengatur resolusi waktu saat penyemprotan bahan bakar Bedanya dengan Flasher Standar Resolusi Waktu Penyemprotan bahan bakar bisa diatur jika menggunakan flasher Racing

Gambar.3 Flasher Racing

 

4.      Fuel Pump

         Fuel pump atau juga sering disebut dengan pompa bensin merupakan komponen dari kendaraan yang digunakan untuk memompa bahan bakar dari tangki mobil dan disalurkan ke mesin.

 

Gambar. 3 FuelPump

5.      Selang

Selang Digunakan untuk menyalurkan Bahan Bakar dari tangki bahan bakar menuju injektor

Gambar 4. Selang

6.      Kabel dengan Restisansi Rendah

Fungsi lain dari kabel adalah menerima frekuensi global. Selain bekerja menghantarkan listrik, kabel juga akan menerima frekuensi tersebut. Contohnya saja pada kabel yang dipakai untuk siaran radio maupun televisi

Gambar 5. Kabel Restisansi Rendah

 

7.      Kawat

Digunakan Untuk Mengikat Selang Dengan objek.

Gambar.6 Kawat

 

8.      Saklar On/Off

Saklar merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju ke beban. Saklar Ini digunakan Untuk Mengaktifkan Injektor.

Gambar.7 Saklar

 

 

 

 

 

 

9.      Tang

           Tang digunakan untuk mempermudah saat mengikat selang ke injeksi dan fuelpump menggunakan kawat

Gambar.8 Tang

10.  Solder

           Memasang Komponen Elektronik Solder berguna untuk memanaskan kawat timah dalam pemasangan komponen elektronika. Pemasangan komponen elektronik pada Kabel Rangkain membutuhkan besi solder dan timah solder untuk terpasang dengan aman

Gambar.9 Solder

11.  Gunting


           Kegunaan gunting dalam proses pembuatan system injeksi ini adalah untuk memotong kabel dan benda kerja lainnya.

Gambar.11 Gunting

2.5    Keselamatan Kerja

                 Keselamatan kerja sangat penting dalam pembuatan teralis jendela untuk mencegah terjadinya cedera atau kecelakaan. Berikut adalah beberapa langkah keselamatan kerja yang perlu dipertimbangkan saat teralis jendela:

1.    Gunakan Perlindungan Pribadi: Pastikan Anda menggunakan perlindungan pribadi yang sesuai, seperti kacamata pengaman, sarung tangan, alas telapak tangan, dan sepatu keselamatan. Ini akan melindungi Anda dari potensi cedera saat menggunakan alat dan bekerja dengan bahan.

2.    Pahami dan Ikuti Petunjuk Penggunaan: Pastikan Anda memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan yang benar untuk setiap alat yang digunakan. Perhatikan peringatan keamanan, batasan penggunaan, dan instruksi operasional yang diberikan oleh produsen alat.

3.    Pastikan Area Kerja Aman: Pastikan area kerja bebas dari hambatan dan benda yang tidak perlu. Jaga kebersihan area kerja agar tidak ada potensi tergelincir atau tersandung.

4.    Gunakan Alat dengan Benar: Pastikan Anda menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hanya untuk tugas yang ditujukan. Periksa kondisi alat sebelum digunakan dan pastikan mereka dalam kondisi baik dan aman.

5.    Jaga Keteraturan Area Kerja: Pastikan area kerja teratur dan bersih. Simpan alat-alat dengan aman setelah digunakan dan jauhkan bahan-bahan berbahaya dari jangkauan.

6.    Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

 

2.6     Jurnal

NO

NAMA

TAHUN TERBIT

JURNAL

KELEBIHAN

KEKURANGAN

1

Wardan Suyanto

( Universitas Negeri Yogyakarta wardansuyant)

2016

Penggunaan Efi Scanner Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat, Motivasi, Dan Prestasi Belajar Siswa

Penggunaan EFI Scanner sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa

dimana pada siklus I hanya 43% siswa yang mencapai nilai KKM sementara.

2

Toto Sugiarto

, Dwi Sudarno Putra, Wawan Purwanto

(Jurusan

Teknik Otomotif, Fakultas Teknik,

Universitas

Negeri Padang)

 

2018

Analisis Perubahan Output Sensor Terhadap Kerja Aktuator pada Sistem

EFI (Electronic Fuel Injection)

 

Sensor-sensor  yang  terpasang  pada  sistem  EFI akan  mendeteksi  perubahan  masukan  ke  dalam

engine,   perubahan   keluaran   atau   output   yan

dihasilkan  oleh  sensor

- sensor  akan  disalurkan  ke

ECU,

 

Aktuator - aktuator  yang  ada  pada  sistem EFI  akan  bekerja  berdasarkan  regulasi  dari  ECU

 

3

Muhammad Isnaini, Saut Matedius Situmorang,  (Fakultas Teknik/ Prodi Teknik Elektro Universitas Efarina)

2021

Perancangan Sistem Informasi Pencarian Kerusakan Sepeda Motor Sistem Electronic Fuel Ignation (Efi)

Membantu para teknisi dalam mengambil keputusan yang tepat tanpa merujuk kepada teknisi pakar yang mungkin sulit dihubungi atau dijumpai.

Troubleshooting Sepeda motor sistem EFI ini dibedakan atas macam kerusakan yang pada umumnya terjadi dan dibagi menjadi jenis-jenis kerusakan berdasarkan blok

 

 

 

BAB III

PROSEDUR KEGIATAN

 

3.1    Langkah Pengerjaan

     Sistem injeksi sederhana dapat dibuat dengan beberapa langkah dasar. Namun, perlu diingat bahwa pembuatan dan penggunaan sistem injeksi memerlukan pengetahuan khusus dalam bidang ini dan mematuhi aturan keselamatan. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat sistem injeksi sederhana:

1.      Perencanaan dan Desain

Desain dalam Proses ini sangat penting untuk menentukan gambaran umunya, gambaran dalam hal ini menggunakan dua switch yang digunakan untuk mengatur flasher racing dan standar untuk desainnya kami membatasi karena terkendala biaya jadi penggunaan desain dalam hal ini sangat sederhan hanya memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai.

2.      Pilih Bagian-bagian Utama

Bagian utama dalam pembuatan system injeksi sederhana hanya memanfaatkan injector, Fuelpimp, flasher dan juga swicht,

3.      Rakit Sistem Injeksi

a.      
Lakukan proses pengelasan untuk membuat dudukan system injeksi sederhana ini dengan memanfaatkan barang-barang yang ada seperti gear motor bekas sebagai dudukan dan juga memanfaatkan setang motor sebagai pijakan untuk tralis yang membentuk lingkaran menyesuaikan tangki sebagai bwadah bahan bakar.

Gambar.1 Proses Pengelasan

b.      Setelah sudah melakukan pengelasan selanjutnya lakukan perakitan terhadap rangkaian system injeksi sederhana yang pertama perlu dilakukan menganalisa bahwasanya komponen fuelpump dan injector harus memiliki arus positif dan negatif.


Gambar.2 Perakitan

c.       Flasher Memiliki 2 terminal yaitu B dan L, B sebagai masukan dari swicht dan fuelpump nah keluaran dari flasher menuju ke injeksi.


Gambar.3 Perakitan

 

d.      Swicht yang kami gunakan 2, swicht yang gunakan memutus arus on/off dan juga swicht untuk mengatur flasher racing dan standar. Terminal on/off memiliki 2 terminal yang dari baterai dan terminal satunya dihubungkan ke swicht satunya untuk mendapatkan sinyal masukan dari baterai. Sedangkan swicht berikutnya masing-masing terminal menuju flasher standar dan racing.

 

Gambar. 4 Hasil Akhir

 

4.      Kendalikan Aliran Cairan:

Pastikan masing-masing ikatan dari fuelpump menuju injeksi kuat agar cairan yang menuju injector terjaga dengan baik dan pastinya aman.

5.      Sumber Energi:

Sumber energi dalam pembuatan system injeksi sederhana ini menggunakan arus DC dari baterai 12 volt.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1    Ukuran

No

Komponen

Kondisi

Keterangan

1.

Fuelpump

Baik

-

2.

Injektor

Baik

Injektor assy fuel- Supra X 125

3.

Switch

Baik

Supra X 125

4.

Flasher

Baik

Flasher Racing dan standar

Data ini Diperoleh dari pengujian Flasher Racing :

 

 

 

Rotak 2

 

 

Rotak 1

 

No

Kondisi Low

Kondisi Maks

No

Kondisi Low

Rotak Maks

1

1 detik

0,11 detik

1

0,62 detik

0,11 detik

2

0,56 detik

0,11detik

2

0,68 detik

0,11 detik

3

0,63 detik

0,12 detik

3

0,72 detik

0,11 detik

4

0,58 detik

0,11 detik

4

0,76 detik

0,12 detik

5

0,63 detik

0,11 detik

5

0,66 detik

0,11 detik

Rata-Rata

0,65 detik

0,112 detik

Rata-Rata

0,68 detik

0,112 detk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Data Ini Diperoleh Dari pengujian Flasher Standar :

Rotak 2

Rotak 1

No

Hasil

No

Hasil

1

0,49

1

0,70

2

0,66

2

0,66

3

078

3

0,78

4

0,74

4

0,72

5

0,74

5

0,73

Rata-Rata

0,68

Rata-Rata

0,71

 

Jenis

Hasil Pengukuran

Kondisi

Keterangan

Injeksi Injeksi 1

Injeksi 2

   250 kPa

   310 kPa

   350 kPa

  Mesin mati

Mesin hidup

Mesin Hidup

  Pressure gauge         

  Pressure gauge

   Presure Gauge

 

 

 

 

 

 

 

 



BAB V

PENUTUP

 

5.1    Kesimpulan

1. .. Komponen utama Yang digunakan dalam projek ini antara lain flasher,injector, fuel pump dan untuk pengintegrasian dalam mesin belum bisa dilakukan karena sifatnya sederhana.

2. .. Keamanan dalam hal ini menggunakan kawat untuk menyambungkan objek sehingga cukup aman digunakan dan kaitanya dengan resiko kegagalan dalam hal ini resiko kegagalan sangat rendah karena menggunakan komponen sederhana

 

5.2    Saran

Dalam pembuatan system injeksi sederhana yang baik, yang perlu diperhatikan adalah keselamatan kerja dan untuk memperoleh hasil yang baik dengan cara atau prosedur melakukan pengerjaaan yang baik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

file:///C:/Users/asusm/Downloads/1601-4706-1-SM.pdf

https://eprints.sinus.ac.id/392/4/073C2017STI_12.5.00060_BAB_IV.pdf

https://www.suzuki.co.id/tips-trik/electronic-fuel-injection-komponen-kelebihannya?pages=all

https://repository.yudharta.ac.id/905/1/BAB%20I.pdf

https://www.google.com/search?q=kawat&tbm=isch&ved=2ahUKEwiy1PudyaeDAxVZcmwGHdEbCMAQ2-cCegQIABAA&oq=kawat&gs_lcp=CgNpbWcQAzIKCAAQgAQQigUQQzIKCAAQgAQQigUQQzIKCAAQgAQQigUQQzIKCAAQgAQQigUQQzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyCggAEIAEEIoFEEMyBQgAEIAEOgQIIxAnOgcIABCABBAYOgcIIxDqAhAnUK8FWJoXYOwaaAFwAHgEgAGiA4gB-g6SAQgwLjEwLjQtMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nsAEKwAEB&sclient=img&ei=qOCHZbLgDdnkseMP0beggAw&bih=585&biw=1280&rlz=1C1CHBD_idID1050ID1050&hl=id

file:///C:/Users/asusm/Downloads/2%20(1).pdf

https://jurnal.goretanpena.com/index.php/teknisi/article/view/490/432

Adnyana, I. G. M., & Suyanto, W. (2013). Penggunaan EFI scanner sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi3(2).

Sugiarto, T., Putra, D. S., Purwanto, W., & Wagino, W. (2018). Analisis Perubahan Output Sensor Terhadap Kerja Aktuator pada Sistem EFI (Electronic Fuel Injection). INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi18(2), 91-100.

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 


 


 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga bermanfaat