BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sistem
EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sebuah sistem suplai bahan bakar yang dalam
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan
bahan bakar yang ideal sesuai kebutuhan kendaraan, sehingga didapatkan daya
motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai
gas buang yang ramah lingkungan. Aplikasi sistem EFI pada sepeda motor
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dengan proses
pembakaran yang lebih sempurna sehingga menghasilkan kadar emisi gas buang yang
rendah dengan performa mesin maksimal. Seperti teknologi lainnya, sistem EFI
dapat mengalami penurunan performa. Penurunan performa yang umumnya terjadi
diakibatkan oleh adanya kotoran yang mengendap pada lubang injektor.
Akibat
dari penyumbatan tersebut, injector menjadi kurang maksimal saat proses pengkabutan,
sehingga mengakibatkan turunnya performa mesin. Kotoran yang mengendap injector
berasal dari penggunaan jenis bahan bakar yang berkualitas buruk. Hal tersebut
terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Aziz, Hasmoro, dan Atmaja tahun
2011 tentang “Pengaruh Pembentukan Deposit Pada Injector Terhadap Debit Aliran
Bahan Bakar Pada Motor Bensin” dengan mengambil objek motor bensin 1 silinder
Supra X 125 PGM-FI disimpulkan bahwa daya indikator (Ni) terbesar sebesar 7,96
HP sedangkan untuk daya efektif (Ne) sebesar 6,77 HP.
Pemakaian
bahan bakar indikator (Fi) 0,16 liter/HP jam, pemakaian bahan bakar efektif (F)
0,19 liter/HP jam, pemakaian bahan bakar tiap jam (Fh) 1,3 liter/jam.
Penelitian tersebut juga menggunakan 3 jenis bahan bakar yang berbeda, dan
disimpulkan bahwa jenis bahan bakar yang menghasilkan deposit paling sedikit
adalah jenis Pertamax Plus. Sedangkan yang paling banyak menghasilkan deposit
adalah jenis Premium. Untuk menjaga performa yang dihasilkan oleh kendaraan
perlu 2 dilakukan pemeliharaan dengan cara membersihkan bagian katup, injektor
dan ruang bakar kendaraan. Untuk membersihkan injektor, pada umumnya mekanik
mengenal tiga cara yang umum digunakan. Cara pertama dengan menambahkan cairan
fuel injector cleaner ke dalam tangki berisi bahan bakar. Cara kedua adalah
dengan menggunakan gelombang ultrasonik dengan alat bantu yang disebut
Ultrasonic Injector Cleaner & Tester dan cara pembersihan injektor yang
ketiga adalah dengan menggunakan metode Infuse Cleaner.
Walaupun
pembersihan injektor dengan cara yang pertama dianggap praktis dan terjangkau,
namun penambahan fuel injector cleaner yang tidak sesuai ke dalam tangki bahan
bakar dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kerusakan komponen mesin seperti
pernyataan Muhamad Sanda, selaku manager valiant jaya motor (klinik motor
injeksi) bahwa, “Tidak semua cairan injector cleaner yang ada di pasaran baik
digunakan. Karena dikhawatirkan ada produk yang mengandung unsur kimia tertentu
secara berlebihan atau tidak sesuai spesifikasi. Sebab bisa membuat sensor -
sensor di throttle body serta beberapa komponen mesin lain jadi terganggu.
Jika
jumlahnya sesuai takaran, tidak menimbulkan efek negatif. Tapi jika takarannya
tidak tepat, akan berdampak kurang baik pada komponen mesin. Seperti piston ring
mudah aus, karet selang injector mengalami deformasi atau perubahan bentuk
sehingga mengakibatkan tekanan fuel pump berubah (standar Honda Beat FI 294
Kpa). Selain itu, adanya pengendapan atau sisa komponen kimia injector cleaner
di dalam fuel tank juga dapat memicu timbulnya korosi”.
1.2 Batasan
Masalah
1.
Pada Pembuatan Projek Kali Ini Menggunakan
Bahan Bakar Bensin Pertalite Dengan nilai Isooktananya adalah 90 .
2.
Sistem Ini tidak Di control Oleh Ecu Hanya
Memanfaatkan Flasher Sebagai Resolosi Waktu Penyemprotan
3.
Potensi Mengalami Kerusakan Sangat Tinggi
karena menggunakan Bahan seadannya.
Dengan membatasi
masalah pada hal-hal di atas, laporan akan tetap fokus dan memberikan informasi
yang relevan serta mendalam tentang pembuatan Sistem Injeksi
Sederhana
1.3 Rumusan
Masalah
1. Apa
saja komponen-komponen utama yang dibutuhkan untuk membangun sistem injeksi
bahan bakar sederhana, dan bagaimana mengintegrasikannya dengan mesin kendaraan
2. Bagaimana
memastikan keamanan dan kehandalan sistem injeksi, serta mengidentifikasi dan
menanggulangi potensi risiko atau kegagalan dalam operasionalnya?
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa
a. Pengalaman
Praktis: Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam merancang,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem teknologi yang relevan dengan
bidang studi mereka, terutama jika terkait dengan rekayasa, teknik otomotif,
atau teknologi kendaraan.
b. Kreativitas
dan Inovasi: Proyek ini dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan
kreativitas mereka dalam mencari solusi untuk tantangan teknis dan inovasi
dalam merancang sistem yang efektif dan efisien.
2. Dosen
a. Pengembangan
Keterampilan Riset Mahasiswa: Proyek ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan riset mereka, dari perencanaan
proyek hingga pelaksanaan dan pelaporan hasil.
b. Menggali
Pengetahuan Lanjutan: Dosen dapat menggunakan proyek ini sebagai kesempatan
untuk mengeksplorasi konsep-konsep tingkat tinggi dan mendalam terkait dengan
sistem injeksi bahan bakar, serta menstimulasi minat mahasiswa dalam riset
lebih lanjut.
3. Masyarakat
a. Penelitian
dan Pengembangan Lokal: Pembuatan sistem injeksi bahan bakar sederhana dapat
menjadi bagian dari upaya penelitian dan pengembangan lokal di mana
solusi-solusi inovatif dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Edukasi
dan Kesadaran Teknologi: Proyek ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang teknologi modern, khususnya dalam hal efisiensi
bahan bakar, emisi gas buang, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
1.5 Tujuan
Tujuan dari
laporan ini yang diambil adalah:
1. Umum
a. Untuk
memberikan informasi bagi masyarakat
b. Untuk memberikan Edukasi Bedanya flasher
racing dan standar Dalam Penerapan projek Sebagai Media
2.
Khusus
a. Untuk
memenuhi tugas dari dosen
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Sistem EFI
EFI merupakan
kepanjangan dari electronic fuel injection yang berupa sistem elektronik untuk
penyemprotan bahan bakar. EFI sendiri berupa teknologi terbarukan yang sudah
mulai digunakan pada kendaraan-kendaraan keluaran terbaru. Pada mesin kendaraan
lawas sistem electronic fuel injection efi adalah sistem karburator yang mulai
ditinggalkan karena komponennya belum kompatibel untuk kerja kendaraan
sekarang.
Secara
spesifiknya, EFI merupakan sistem elektronik penghasil campuran bahan bakar
dengan udara secara ideal. Ketika menggunakan EFI, mesin kendaraan akan
lebih efektif karena memperoleh pembakaran sempurna dari campuran udara dan
bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin. Hasil dari proses inilah yang
nantinya digunakan kendaraan untuk kerja mesin dan menjadikan tenaga gerak
kendaraan.Pada mulanya, EFI ini masih dikembangkan oleh Suzuki dengan nama yang
berbeda, tapi menggunakan prinsip kerja yang sama dan sebutannya tidak serupa.
Penggunaan sistem terbarukan ini juga karena kelebihan dan banyak maksud
lainnya yang akan dibahas pada poin selanjutnya.
Sistem EFI
menentukan jumlah bahan bakar yang optimal berdasarkan jumlah dan suhu udara
yang masuk, putaran mesin, kecepatan kendaraan, suhu air pendingin, posisi
katup throttle gas, kondisi gas buang 24 pada exhaust pipe serta sistem kontrol
lainnya, termasuk sistem pengapian Electronic control advanced (ESA) untuk
menentukan ignition timing berdasarkan sinyal dari barbagai sensor dan Idle
speed control (ISC) untuk mengontrol putaran mesin idle yang optimal pada
setiap kondisi
Gambar.1 Sistem
Injeksi Secara Umum
2.2 Komponen
Sistem EFI
Sistem EFI terdiri
dari beberapa komponen yang saling berhubungan sebagai input, proses dan output
seperti halnya pada komputer. Sensor merupakan komponen input pada sistem EFI,
yaitu berfungsi untuk mendeteksi berbagai macam kondisi mesin dan kondisi
pengendaraan mobil sebagai input data pada ECM
Gambar.2
Komponen system EFI
Sensor-sensor
tersebut diantaranya : Air flow meter atau manifold absolute presure yang
berfungsi untuk mendeteksi massa udara intake atau tekanan manifold, Crankshaft
position sensor untuk mendeteksi sudut cranksahft dan putaran mesin, Camshaft
position sensor untuk mendeteksi sudut standar camshaft dan timing, water
temperature sensor yang 25 mendeteksi suhu cairan pendingin mesin, sensor
posisi throttle untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve, serta sensor
oksigen untuk mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buang.
Electronic Control Modul (ECM) merupakan alat
untuk memproses data dari berbagai sensor yang digunakan sebagai kalkulasi
untuk memerintahkan seluruh kerja dari sistem EFI berdasarkan input data dari
berbagai sensor. Kemudian hasil dari proses tersebut berupa output sinyal yang
dikirim keberbagai actuator seperti : Injector, ignition coil, oil control
valve, vacum switching valve dan pompa bahan bakar untuk menjalankan sistem
agar dapat beroperasi sebagai satu kesatuan sistem EFI pada mesin bensin.
Kemudian semua komponen tersebut, sensor, ECM dan acuator dihubungkan dengan
wire hardness untuk saling beroperasi.
2.3
Prinsip Cara Kerja Sistem EFI
Sistem EFI terdiri
dari berbagai macam sensor untuk mendeteksi kondisi aktual kerja mesin dan
kendaraan. Berdasarkan hasil dari deteksi sensor-sensor tersebut, sinyal
dikirimkan ke ECM sebagai input data. Selanjutnya ECM mengkalkulasikan volume
injeksi bahan bakar yang optimal dengan memerintahkan injektor untuk
menginjeksikan volume bahan bakar yang cukup. Selama beroperasi pada kondisi
pengendaraan normal, ECM mesin menentukan volume injeksi bahan bakar untuk
mencapai rasio teoritis antara udara dan bahan bakar. Kontrol ini digunakan
untuk mengatur tenaga, konsumsi bahan bakar dan kadar gas buang yang baik
secara simultan agar diperoleh efisiensi bahan bakar dan emisi yang ramah
lingkungan.
Gambar.3 Prinsip Kerja Sistem EFI
Pada kondisi pengendaraan lainnya,
misalnya selama pemanasan mesin, akselerasi, deselerasi, atau bebanmesin berat,
ECM mesin mendeteksi kondisi-kondisi tersebut dengan berbagai sensor dan mengatur
volume injeksi bahan bakar untuk menjamin campuran udara-bahan bakar yang
optimal.
2.4
Bahan dan Alat yang di gunakan
1. Injektor
Injektor
digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar yang diatur oleh flasher pada
pembuatan projek kali ini.
Gambar
1. Injektor
2. Flasher
Standar
Flasher Digunakan Sebagai Otak untuk
mengatur resolusi waktu saat penyemprotan bahan bakar Resolusi Waktu sudah
Ditetapkan Sesuai standar.
Gambar
2. Flasher Standar
3. Flasher
Racing
Flasher Racing Digunakan Sebagai Otak
untuk mengatur resolusi waktu saat penyemprotan bahan bakar Bedanya dengan
Flasher Standar Resolusi Waktu Penyemprotan bahan bakar bisa diatur jika
menggunakan flasher Racing
Gambar.3 Flasher Racing
4. Fuel
Pump
Fuel pump atau juga sering
disebut dengan pompa bensin merupakan komponen dari kendaraan yang digunakan
untuk memompa bahan bakar dari tangki mobil dan disalurkan ke
mesin.
Gambar. 3 FuelPump
5. Selang
Selang Digunakan
untuk menyalurkan Bahan Bakar dari tangki bahan bakar menuju injektor
Gambar
4. Selang
6. Kabel
dengan Restisansi Rendah
Fungsi
lain dari kabel adalah menerima frekuensi global. Selain bekerja menghantarkan listrik, kabel juga akan menerima frekuensi tersebut.
Contohnya saja pada kabel yang dipakai untuk siaran radio maupun televisi
Gambar
5. Kabel Restisansi Rendah
7. Kawat
Digunakan Untuk Mengikat Selang
Dengan objek.
Gambar.6
Kawat
8. Saklar
On/Off
Saklar merupakan
alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus
listrik dari sumber tegangan menuju ke beban.
Saklar Ini digunakan Untuk Mengaktifkan
Injektor.
Gambar.7
Saklar
9. Tang
Tang
digunakan untuk mempermudah saat mengikat selang ke injeksi dan fuelpump
menggunakan kawat
Gambar.8
Tang
10. Solder
Memasang Komponen Elektronik Solder berguna untuk
memanaskan kawat timah dalam pemasangan komponen elektronika. Pemasangan
komponen elektronik pada Kabel Rangkain
membutuhkan besi solder dan timah solder untuk terpasang dengan aman
Gambar.9
Solder
11. Gunting
Kegunaan gunting dalam proses
pembuatan system injeksi ini adalah untuk memotong kabel dan benda kerja
lainnya.
Gambar.11 Gunting
2.5
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja sangat penting dalam pembuatan teralis
jendela untuk mencegah
terjadinya cedera atau kecelakaan. Berikut adalah beberapa langkah keselamatan
kerja yang perlu dipertimbangkan saat teralis jendela:
1.
Gunakan
Perlindungan Pribadi: Pastikan Anda menggunakan perlindungan pribadi yang
sesuai, seperti kacamata pengaman, sarung tangan, alas telapak tangan, dan
sepatu keselamatan. Ini akan melindungi Anda dari potensi cedera saat
menggunakan alat dan bekerja dengan bahan.
2.
Pahami
dan Ikuti Petunjuk Penggunaan: Pastikan Anda memahami dan mengikuti petunjuk
penggunaan yang benar untuk setiap alat yang digunakan. Perhatikan peringatan
keamanan, batasan penggunaan, dan instruksi operasional yang diberikan oleh
produsen alat.
3.
Pastikan
Area Kerja Aman: Pastikan area kerja bebas dari hambatan dan benda yang tidak
perlu. Jaga kebersihan area kerja agar tidak ada potensi tergelincir atau
tersandung.
4.
Gunakan
Alat dengan Benar: Pastikan Anda menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan
hanya untuk tugas yang ditujukan. Periksa kondisi alat sebelum digunakan dan
pastikan mereka dalam kondisi baik dan aman.
5.
Jaga
Keteraturan Area Kerja: Pastikan area kerja teratur dan bersih. Simpan
alat-alat dengan aman setelah digunakan dan jauhkan bahan-bahan berbahaya dari
jangkauan.
6.
Bersihkan
alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2.6
Jurnal
NO |
NAMA |
TAHUN TERBIT |
JURNAL |
KELEBIHAN |
KEKURANGAN |
1 |
Wardan Suyanto ( Universitas Negeri
Yogyakarta wardansuyant) |
2016 |
Penggunaan Efi Scanner
Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat, Motivasi, Dan Prestasi
Belajar Siswa |
Penggunaan EFI Scanner sebagai media
pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa |
dimana pada siklus I hanya 43% siswa
yang mencapai nilai KKM sementara. |
2 |
Toto Sugiarto , Dwi Sudarno Putra, Wawan Purwanto (Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang) |
2018 |
Analisis Perubahan Output Sensor Terhadap Kerja Aktuator pada Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) |
Sensor-sensor yang terpasang
pada sistem EFI akan
mendeteksi perubahan masukan
ke dalam engine, perubahan keluaran
atau output yan dihasilkan oleh sensor - sensor akan disalurkan
ke ECU, |
Aktuator - aktuator yang ada
pada sistem EFI akan
bekerja berdasarkan regulasi
dari ECU |
3 |
Muhammad Isnaini, Saut
Matedius Situmorang, (Fakultas Teknik/
Prodi Teknik Elektro Universitas Efarina) |
2021 |
Perancangan Sistem
Informasi Pencarian Kerusakan Sepeda Motor Sistem Electronic Fuel Ignation
(Efi) |
Membantu para teknisi
dalam mengambil keputusan yang tepat tanpa merujuk kepada teknisi pakar yang
mungkin sulit dihubungi atau dijumpai. |
Troubleshooting Sepeda
motor sistem EFI ini dibedakan atas macam kerusakan yang pada umumnya terjadi
dan dibagi menjadi jenis-jenis kerusakan berdasarkan blok |
BAB
III
PROSEDUR
KEGIATAN
3.1 Langkah
Pengerjaan
Sistem injeksi sederhana dapat dibuat dengan beberapa langkah dasar.
Namun, perlu diingat bahwa pembuatan dan penggunaan sistem injeksi memerlukan
pengetahuan khusus dalam bidang ini dan mematuhi aturan keselamatan. Berikut
adalah langkah-langkah umum untuk membuat sistem injeksi sederhana:
1.
Perencanaan dan Desain
Desain
dalam Proses ini sangat penting untuk menentukan gambaran umunya, gambaran
dalam hal ini menggunakan dua switch yang digunakan untuk mengatur flasher
racing dan standar untuk desainnya kami membatasi karena terkendala biaya jadi
penggunaan desain dalam hal ini sangat sederhan hanya memanfaatkan
barang-barang bekas yang tidak terpakai.
2.
Pilih Bagian-bagian Utama
Bagian
utama dalam pembuatan system injeksi sederhana hanya memanfaatkan injector,
Fuelpimp, flasher dan juga swicht,
3.
Rakit Sistem Injeksi
a.
Lakukan proses pengelasan
untuk membuat dudukan system injeksi sederhana ini dengan memanfaatkan
barang-barang yang ada seperti gear motor bekas sebagai dudukan dan juga
memanfaatkan setang motor sebagai pijakan untuk tralis yang membentuk lingkaran
menyesuaikan tangki sebagai bwadah bahan bakar.
Gambar.1 Proses Pengelasan
b.
Setelah sudah melakukan pengelasan selanjutnya
lakukan perakitan terhadap rangkaian system injeksi sederhana yang pertama
perlu dilakukan menganalisa bahwasanya komponen fuelpump dan injector harus
memiliki arus positif dan negatif.
Gambar.2 Perakitan
c.
Flasher Memiliki 2 terminal yaitu B dan L, B
sebagai masukan dari swicht dan fuelpump nah keluaran dari flasher menuju ke
injeksi.
Gambar.3 Perakitan
d.
Swicht yang kami gunakan 2, swicht yang gunakan
memutus arus on/off dan juga swicht untuk mengatur flasher racing dan standar.
Terminal on/off memiliki 2 terminal yang dari baterai dan terminal satunya
dihubungkan ke swicht satunya untuk mendapatkan sinyal masukan dari baterai.
Sedangkan swicht berikutnya masing-masing terminal menuju flasher standar dan racing.
Gambar. 4 Hasil Akhir
4.
Kendalikan Aliran Cairan:
Pastikan masing-masing
ikatan dari fuelpump menuju injeksi kuat agar cairan yang menuju injector
terjaga dengan baik dan pastinya aman.
5.
Sumber Energi:
Sumber energi dalam
pembuatan system injeksi sederhana ini menggunakan arus DC dari baterai 12
volt.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Ukuran
No |
Komponen |
Kondisi |
Keterangan |
1. |
Fuelpump |
Baik |
- |
2. |
Injektor |
Baik |
Injektor assy fuel-
Supra X 125 |
3. |
Switch |
Baik |
Supra X 125 |
4. |
Flasher |
Baik |
Flasher Racing dan
standar |
Data ini Diperoleh dari
pengujian Flasher Racing :
|
Rotak 2 |
|
|
Rotak 1 |
|
No |
Kondisi Low |
Kondisi Maks |
No |
Kondisi Low |
Rotak Maks |
1 |
1
detik |
0,11
detik |
1 |
0,62
detik |
0,11
detik |
2 |
0,56
detik |
0,11detik
|
2 |
0,68
detik |
0,11
detik |
3 |
0,63
detik |
0,12
detik |
3 |
0,72
detik |
0,11
detik |
4 |
0,58
detik |
0,11
detik |
4 |
0,76
detik |
0,12
detik |
5 |
0,63
detik |
0,11
detik |
5 |
0,66
detik |
0,11
detik |
Rata-Rata |
0,65
detik |
0,112
detik |
Rata-Rata |
0,68
detik |
0,112
detk |
Data Ini
Diperoleh Dari pengujian Flasher Standar :
Rotak 2 |
Rotak 1 |
||
No |
Hasil |
No |
Hasil |
1 |
0,49 |
1 |
0,70 |
2 |
0,66 |
2 |
0,66 |
3 |
078 |
3 |
0,78 |
4 |
0,74 |
4 |
0,72 |
5 |
0,74 |
5 |
0,73 |
Rata-Rata |
0,68 |
Rata-Rata |
0,71 |
Jenis |
Hasil Pengukuran |
Kondisi |
Keterangan |
Injeksi
Injeksi 1 Injeksi 2 |
250 kPa 310 kPa 350 kPa |
Mesin mati Mesin hidup Mesin Hidup |
Pressure gauge Pressure gauge Presure Gauge |
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. .. Komponen utama Yang digunakan dalam
projek ini antara lain flasher,injector, fuel pump dan untuk pengintegrasian
dalam mesin belum bisa dilakukan karena sifatnya sederhana.
2. .. Keamanan dalam hal ini menggunakan
kawat untuk menyambungkan objek sehingga cukup aman digunakan dan kaitanya
dengan resiko kegagalan dalam hal ini resiko kegagalan sangat rendah karena
menggunakan komponen sederhana
5.2 Saran
Dalam pembuatan system
injeksi sederhana yang baik, yang perlu diperhatikan adalah keselamatan kerja
dan untuk memperoleh hasil yang baik dengan cara atau prosedur melakukan pengerjaaan
yang baik
DAFTAR
PUSTAKA
file:///C:/Users/asusm/Downloads/1601-4706-1-SM.pdf
https://eprints.sinus.ac.id/392/4/073C2017STI_12.5.00060_BAB_IV.pdf
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/electronic-fuel-injection-komponen-kelebihannya?pages=all
https://repository.yudharta.ac.id/905/1/BAB%20I.pdf
file:///C:/Users/asusm/Downloads/2%20(1).pdf
https://jurnal.goretanpena.com/index.php/teknisi/article/view/490/432
Adnyana, I. G. M., & Suyanto, W. (2013). Penggunaan EFI
scanner sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat, motivasi, dan
prestasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2).
Sugiarto, T., Putra, D. S., Purwanto, W., & Wagino, W.
(2018). Analisis Perubahan Output Sensor Terhadap Kerja Aktuator pada Sistem
EFI (Electronic Fuel Injection). INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan
Teknologi, 18(2), 91-100.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat